Minggu, 24/11/2024 17:58 WIB

Pertemuan Gugus Tugas Manajemen Biofouling, Indonesia Pertegas Komitmen Lindungi Lingkungan Maritim

Regional Task Force (RTF) atau Satuan Tugas Regional pengembangan Strategi Regional mengenai Pengelolaan Biofouling di Laut Asia Timur ini telah dibentuk pada pertemuan pertama.

Pertemuan regional ke-3 Gugus Tugas Manajemen Biofouling di Surabaya, Jawa Timur. Foto: hubla

SURABAYA, Jurnas.com – Pemerintah Indonesia mempertegas komitemennya dalam nelindungi lingkungan maritim, khususnya dalam menangani biofouling dan spesies air invasi di Laut.

Penegasan Indonesia ini disampaikan pada pertemuan regional ke-3 gugus tugas manajemen biofouling atau 3rd Regional Task Force on Biofouling Management digelar di Surabaya, Jawa Timur, Rabu-Kamis (20-22/9/2023).

Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan Dr. Hartanto saat membacakan sambutan Direktur Jenderal Perhubungan Laut, menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai bagian dari GloFouling Partnership Project yang diinisiasi oleh International Maritime Organization (IMO) bekerjasama dengan Global Environment Fund (GEF) dan United Nation Development Programme (UNDP).

Kegiatan ini juga sebagai tindak lanjut dari Pertemuan Regional Task Force (RTF) on Biofouling ke-2 yang telah diselenggarakan di Filipina pada bulan November 2022.

Hartanto mengungkapkan, bahwa Regional Task Force (RTF) atau Satuan Tugas Regional pengembangan Strategi Regional mengenai Pengelolaan Biofouling di Laut Asia Timur ini telah dibentuk pada pertemuan pertama.

Sedangkan pada pertemuan kedua, telah dilaksanakan peninjauan terhadap Rancangan Strategi Regional dan membahas implementasinya, termasuk inisiatif-inisiatif terkait pengelolaan biofouling yang sedang dilaksanakan oleh negara-negara dan juga sektor swasta.

“Indonesia turut mengambil tanggung jawab sebagai satu di antara 12 negara Mitra Utama Proyek Kemitraan GloFouling. Kami sangat senang dapat terlibat dalam peluang bekerjasama dengan negara dan organisasi lain di kawasan kami untuk mengatasi masalah lingkungan laut lintas batas yang sangat penting ini. Kami juga yakin bahwa Proyek ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap upaya perlindungan lingkungan laut global,” tegasnya.

Lebih lanjut, Hartanto juga mengundang partisipasi aktif dari semua pihak yang terlibat, tidak hanya dalam pembahasan Revisi Strategi Regional, namun juga dalam penerapan langkah-langkah yang direkomendasikan untuk menciptakan lautan yang berkelanjutan dan bersih.

Sebagai informasi, Biofouling dan Invasive Aquatic Species sendiri telah menjadi isu penting bagi dunia kelautan di berbagai negara, tak terkecuali negara-negara di kawasan EAS (East Asia Seas) Region (Asia Timur).

Negara-negara di EAS region termasuk Indonesia tergabung dalam GEF-UNDP-IMO GloFouling Partnerships Project. Program ini merupakan inisiatif global dengan menyatukan mitra kunci untuk menanggapi masalah lingkungan global, yaitu spesies air invasif yang diperkenalkan melalui biofouling.

Pertemuan RTF on Biofouling ke-3 ini dihadiri oleh kurang lebih 70 (tujuh puluh) orang peserta yang terdiri dari perwakilan 11 (sebelas) negara yang terlibat dalam Project, meliputi Brunei Darussalam, Kamboja, Korea Selatan, Singapura, Thailand, Timor Leste dan Vietnam.

Selain itu hadir pula perwakilan dari IMO, Partnerships in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA), akademisi dari ITS Surabaya, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, IPB Bogor, BP3IP, dan Poltekpel Surabaya, Asosiasi dari INSA, IPERINDO, dan WIMA Indonesia, serta industry terkait seperti PT. PAL, PT. Pelindo, PT. Bluestreak, Tas Global dan Global TestNet.

Pada pertemuan ini, Indonesia akan menyampaikan update serta sejumlah presentasi mengenai strategi, rencana aksi nasional, asesmen ekonomi, serta berbagai infisiatif terkait implementasi pengelolaan biofouling di Indonesia.

Selain itu, sebagai bagaian dari agenda pertemuan, peserta juga akan diajak untuk melakukan kunjungan lapangan ke PT.PAL dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya guna melihat langsung penerapan praktik-praktik pengelolaan dan riset-riset yang sedang dikembangkan terkait biofouling.

KEYWORD :

Task Force Biofouling Management




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :