Rabu, 08/01/2025 03:35 WIB

Awas Bahaya `Mager` Bisa Risiko Kematian Dini

Sebagian besar penelitian mengatakan, gaya hidup kurang gerak dapat menyebabkan risiko kematian.

Bahaya males gerak ( Foto : Halodoc )

Jakarta, Jurnas.com - Setiap orang memiliki gaya hidup masing-masing, ada yang lebih menyukai aktivas diluar rumah, ada pula yang memilih untuk menetap di rumah.

Fenomena ini disebut istilah mager atau males gerak, sering kali digunakan oleh sebagian masyarakat yang tidak menyukai keramaian, dan memilih untuk menyendiri ditempat yang membuatnya nyaman.

Namun, perlu Anda ketahui bahwa sebagian besar penelitian mengatakan, gaya hidup kurang gerak dapat menyebabkan risiko kematian.

Selain itu kebiasaan tersebut juga mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatur kadar gula darah, dan tekanan darah, serta memecah lemak.

Pernyataan ini juga didukung dengan penelitian berjudul ‘Sedentary Behaviors and Subsequent Health Outcomes in Adults’ yang menunjukkan analisis data selama 15 tahun, bahwasannya gaya hidup kurang gerak berhubungan dengan risiko kematian dini, tanpa melihat tingkat aktivitas fisik seseorang.

Untuk mengatasi hal tersebut, aktivitas olahraga satu-satunya yang banyak benefit yang akan membuat mood atau suasana hati menjadi bersemangat atau hilang dari kata mager.

Adanya penelitian pendukung yang dilakukan pada 2018, lebih dari sejuta orang yang rajin olahraga mempunyai masalah kesehatan mental lebih sedikit dibanding yang jarang bergerak.

KEYWORD :

Mager dampak




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :