Ekspor telur tetas ke Brunei Darussalam (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pertanian melalui Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH Kementan) mengumumkan keberhasilan Indonesia melakukan ekspor Hatching Egg (HE) atau telur tetas ayam ke Brunei Darussalam.
Ekspor perdana HE ke Brunei Darussalam dilakukan oleh PT Japfa Comfeed Indonesia sebanyak 45.000 butir telur tetas (HE) atau senilai kurang lebih Rp400 juta.
"Upaya untuk mengekspor HE ini sebenarnya sudah dilakukan sejak 2019 silam, namun baru membuahkan hasil pada tahun 2023 saat ini," ungkap Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah pada Jumat (06/10).
Nasrullah menjelaskan, untuk dapat menembus pasar Brunei Darussalam, Kementan telah menerapkan upaya dalam penjaminan kualitas produk peternakan, di antaranya: penerapan Good Breeding Practices, sistem kompartemen bebas Avian Influenza, prinsip-prinsip Kesejahteraan Hewan (Animal Welfare), dan jaminan keamanan pangan melalui Sertifikasi Veteriner.
Sebagai informasi, saat ini Indonesia telah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan produksi daging ayam mencapai sekitar 3,85 juta ton per tahun, sedangkan berdasarkan data prognosa ketersediaan dan kebutuhan nasional untuk konsumsi daging ayam sekitar 3,5 juta ton per tahun, sehingga mempunyai cadangan neraca atau surplus sebanyak 348 ribu ton.
"Sesuai arahan presiden ekspor dapat dilakukan dengan tetap memprioritaskan kebutuhan dalam negeri, dimana produksi komoditas yang saat ini berlebih harus didorong agar mampu menangkap peluang ekspor," terang dia.
Lebih lanjut Nasrullah menyampaikan, dalam kurun waktu dua tahun terakhir, produk unggas Indonesia telah mampu menembus pasar Singapura, Jepang dan mendapat persetujuan ekspor produk Indonesia ke Uni Emirat Arab (UEA), serta terbukanya pasaran HE di Brunei Darussalam.
Berdasarkan data BPS, kinerja ekspor komoditas peternakan dan Kesehatan Hewan pada periode Januari-Juli 2023 senilai US$790,7 juta setara Rp11,4 triliun, dengan pertumbuhan nilai ekspor meningkat sebesar 9,26 persen dan pertumbuhan volume ekspor meningkat 17,28 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Capaian ini perlu kita syukuri dan yang pasti kita juga perlu memberikan apresiasi terhadap pelaku usaha yang telah memperjuangkan untuk meningkatkan penghasilan devisa buat negara kita," tutup dia.
KEYWORD :Kementerian Pertanian Kementan Telur Tetas Nasrullah