Ilustrasi jamaah haji (foto: ANTARA)
Jakarta – Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Lukman Hakin Saifuddin menyampaikan penetapan biaya haji tahun ini sebesar Rp34.890.312. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sekitar Rp249 ribu.
Meskipun demikian, Lukman menegaskan bahwa kenaikan berdasarkan Keputusan Presiden (Kepres) No.8 Tahun 2017 tersebut semata-mata akan berdampak langsung terhadap servis yang lebih baik kepada jamaah haji selama di tanah suci.
“Tahun ini akan ditambah jumlah makan untuk jamaah haji selama 12 hari di Mekkah. Jika sebelumnya hanya 24 kali. Sekarang menjadi 25 kali. Lalu, sarapan pagi yang tahun-tahun sebelumnya tidak ada, kali ini akan kami berikan,” kata Menag Lukman lewat konferensi pers di Kantor Kemenag, Jakarta, Jumat (7/4).
Selain peningkatan dari aspek konsumsi, Menag juga mengatakan bahwa jamaah haji tahun ini akan memperoleh pelayanan transportasi selama berada di Madinah. “Pelayanan lain yang baru diberikan tahun ini adalah pengadaan sarana transportasi dari Madinah menuju hotel-hotel mereka. Begitu juga sebaliknya dari hotel menuju Bandara Madinah,” tambah Menag.
Fasilitas tenda-tenda di Arofah selama prosesi wukuf, menurut Lukman, tahun ini jauh lebih baik dari sebelumnya. Pemerintah akan melengkapi kamp-kamp jamaah haji dengan alat penyejuk udara dan penerangan demi meningkatkan kenyamanan dalam beribadah.
Kendati demikian, Lukman menekankan bahwa besaran harga tersebut tidak berlaku sama bagi 12 embarkasi di seluruh Indonesia. Angka Rp34 juta tersebut hanya diperoleh berdasarkan jumlah rata-rata.
“Embarkasi Aceh misalnya, paling murah karena lokasinya erdekat dari tanah suci dibandingkan embarkasi lain. Jadi, di Aceh biayanya Rp31.040.900, dan terjauh itu embarkasi Makassar dengan biaya Rp38.922.250. Rata-rata Rp34.380.312,” tandasnya.
Kementerian Agama Lukman Hakim Haji 2017
