Selasa, 26/11/2024 19:20 WIB

MUI Kecam Keras Serangan ke RS Indonesia dan Minta Tanggung Jawab Israel

Amerika dan NATO yang saat ini sedang menanggung bebannya masing-masing sebagai akibat dari perubahan politik global dan juga perang Rusia-Ukraine sebaiknya tidak ikut memutarbalikkan fakta dengan menyatakan Hamas sebagai teroris.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Andul Hakim. Foto: republika

JAKARTA, Jurnas.com – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Andul Hakim mengecam serangan membabi buta tentara Israel di jalur Gaza yang menyebabkan Rumah Sakit Indonesia turut menjadi korban kebiadaban negara penjajah tersebut.

Sudarnoto menilai, serangan Hamas sebelumnya kepada Israel merupakan reaksi atas kesewenangan otoritas Israel kepada rakyat Palestina selama ini.

“Saya sangat menyesalkan apa yang dilakukan oleh Israel dan Israel harus bertanggung jawab. Israel benar-benar sudah hilang rasa respek kepada bantuan kemanusiaan yang dilakukan oleh Indonesia melalui MER-C,” kata Sudarnoto di Jakarta, Minggu (8/10/2023).

Sudarnoto mengatakan, otoritas Israel yang selama waktu panjang dan secara sistemik menghancurkan kedaulatan rakyat dan bangsa Palestina. Peristiwa membelah al-Aqsho dan diiringi dengan berbagai aksi provokatif kelompok Yahudi ekstrem melakukan ibadah di arena Al-Aqsho juga menjadi salah satu pemicu serangan Hamas terhadap Israel.

Ditambah dengan berbagai fakta pengkhianatan terhadap berbagai perjanjian yang dilakukan oleh otoritas Israel, menggambarkan bahwa Israel memang harus membayar mahal.

“Serangan terbesar Hamas ini menjadi alat bayar Israel dan Israel tentu saja harus menanggung sendiri. Bisa jadi, Israel akan menanggung beban yang lebih berat jika respons Israel dan negara-negara pendukung seperti Amerika dan NATO kontra produktif,” katanya.

Menurutnya, balasan atas serangan yang diberikan oleh Israel bisa jadi justru akan menjadi momentum rakyat dan bangsa Palestina untuk memperkuat heroisme mereka membebaskan rakyat dan Palestina yang telah dijajah dalam waktu yang panjang. Banyak momentum rakyat dan bangsa Palestina untuk meraih kemerdekaan.

Peristiwa ini juga seharusnya menjadi momentum bagi seluruh faksi Palestina seperti Fatah, Hamas dan lain-lainnya untuk bersatu padu mengkonsolidasi diri memperkuat upaya kemerdekaan bangsa Palestina

“Saya berharap betul, setiap momentum untuk kedaulatan dan kemerdekaan Palestina bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh setiap faksi Palestina. Dengan cara ini, maka Israel akan semakin kehabisan waktu dan kekuatannya,” kata Sudarnoto.

Ia menegaskan, Amerika dan NATO yang saat ini sedang menanggung bebannya masing-masing sebagai akibat dari perubahan politik global dan juga perang Rusia-Ukraine sebaiknya tidak ikut memutarbalikkan fakta dengan menyatakan Hamas sebagai teroris.

“Cara-cara ini justru akan merugikan Amerika dan NATO karena selama ini tidak pernah menyatakan keberaniannya untuk menegaskan bahwa Israel adalah penjajah dan teroris,” tegas Sudarnoto.

“Justru yang harus dilakukan secara tegas adalah ikut bersama-sama dengan masyarakat internasional lainnya yang mendukung perjuangan bagi terwujudnya kemerdekaan Palestina dan menghentikan imperialisme dan terorisme Israel,” imbuhnya.         

KEYWORD :

Israel Palestina Rumah Sakit Indonesia Serangan Israel MUI




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :