Juru Bicara Menteri Luar Negeri Iran (Menlu Ir), Bahram Qasemi (Foto: Pars Today)
Sydney- Meskipun Inggris dan Perancis mendukung serangan Amerika Serikat (AS) atas pangkalan udara Suriah di Khan Shaykhun pada, Jumat (7/7) pagi, Iran berdiri paling depan untuk mengecam serangan biadab tersebut.
"Iran mengecam keras setiap serangan unilateral (sepihak). Serangan itu malah akan memperkuat teroris di Suriah dan memperkeruh situasi," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Bahram Qasemi dilansir ISNA.
Lewat pidatonya, Presiden AS Donald Trump mendaratkan 70 rudal jarak jauh dari dua kapal perang AS di Laut Mediterania Timur dengan target pangkalan udara Suriah, tempat di mana senjata kimia mematikan diduga telah diluncurkan. Serangan ini diamini oleh Menteri Luar Negeri Australia Malcolm Turnbull.
"Pemerintah Australia dan Inggris mendukung penuh tindakan AS, sebagai respon cepat dan tepat atas serangan senjata kimia yang diduga diluncurkan rezim Suriah. Serangan itu mencegah dampak selanjutnya," kataTurnbull dikutip dari Reuters.
Turnbull menjelaskan serangan itu sebagai pesan bahwa dunia tidak akan mentolerir segala bentuk penggunaan senjata kimia. Menlu Australia tersebut juga berkilah aksi militer kali ini tidak dirancang untuk menggulingkan rezim Assad, meskipun penggunaan senjata kimia tersebut baru bersifat dugaan.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Suriah Walid Moallem menegaskan bahwa tuduhan atas penggunaan senjata kimia tidak benar adanya. Bahkan tudingan tak berdasar itu bisa jadi merupakan propaganda AS dan tentara pemberontak untuk menyerang Suriah.
"Suriah selamanya tidak akan pernah menggunakan senjata kimia jenis apa pun untuk menyerang musuh, apalagi terhadap rakyat kami sendiri," tegas Waled dikutip dari NY Times.
Serangan Suriah Bom Kimia AS