Sergei Naryshkin, kepala badan intelijen luar negeri Rusia di Moskow, Rusia 21 Juni 2023. Foto: Sputnik via Reuters
MOSKOW - Kepala intelijen luar negeri Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Rabu bahwa isu dukungan terhadap Ukraina menjadi racun di Amerika Serikat dan perpecahan akan semakin mendalam menjelang pemilihan presiden AS tahun depan.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari tahun lalu, Amerika Serikat dan Uni Eropa telah memberikan komitmen lebih dari $160 miliar kepada Ukraina, termasuk puluhan miliar dolar dalam bentuk senjata.
Namun, Presiden Joe Biden pekan lalu menyatakan kekhawatirannya bahwa bantuan AS ke Ukraina dapat dirugikan oleh kekacauan di kongres. Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy telah berulang kali memperingatkan bahayanya membiarkan Rusia memenangkan perang.
“Topik Ukraina menjadi semakin beracun menjelang pemilihan presiden mendatang,” kata Sergei Naryshkin, direktur Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR), saat berkunjung ke ibu kota Azerbaijan, Baku.
“Hal ini menjadi rebutan,” kata Naryshkin, seraya menggambarkan perjuangan di Washington sebagai perjuangan antara pihak yang berkepentingan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat Amerika dan pihak yang dicekam kebencian terhadap orang Rusia.
Para diplomat dan analis intelijen telah mengatakan selama berbulan-bulan bahwa Putin bertaruh bahwa tekad Amerika terhadap Ukraina akan melemah ketika Washington menghadapi berbagai krisis global dan menjadi jelas betapa sulitnya tugas untuk mengalahkan ratusan ribu tentara Rusia di wilayah tersebut. Ukraina.
Penggulingan Ketua DPR Kevin McCarthy oleh anggota parlemen dari Partai Republik telah menimbulkan pertanyaan tentang masa depan bantuan ke Ukraina. Amerika Serikat juga berulang kali mendesak Kyiv untuk berbuat lebih banyak dalam memberantas korupsi, CNN melaporkan bulan ini.
Naryshkin, yang menjabat sebagai kepala mata-mata luar negeri Rusia sejak Oktober 2016, mengatakan pemecatan McCarthy menggambarkan "keganasan" masalah Ukraina dalam politik AS.
Ia mengatakan bahwa kerja sama kontra-terorisme Moskow dengan dinas mata-mata Barat terus berlanjut, meskipun ia mengatakan skala kontak tersebut telah berkurang karena “agresi” Barat terhadap Rusia terkait Ukraina.
Moskow menganggap operasi militernya di Ukraina sebagai tindakan defensif terhadap apa yang dikatakannya sebagai negara Barat yang bermusuhan dan agresif. Kiev dan negara-negara pendukungnya di Barat mengatakan hal ini tidak masuk akal dan bahwa Rusia melancarkan perang agresi dan perampasan tanah tanpa alasan.
KEYWORD :Matamata Putin Dukungan Ukraina Racun Amerika