Jum'at, 22/11/2024 22:39 WIB

Kirim Surat ke DPR, OJK dan Parekraf, DNA Production Menyayangkan Perlakuan Sebuah Bank Swasta

DNA Production yang berbisnis dalam dunia kreatif meminta salah satu pihak Bank Swasta untuk mendukung bukan mempailitkannya

CEO DNA Production Rina Novita bersama artis dan pendukung FTV terbarunya dalam sebuah kesempatan. (Foto : Jurnas/Ira).

Jakarta, Jurnas.com- Selama dua tahun lebih Pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan juga dunia hampir semua sector usaha dan juga industri kreatif tersudut, menyusut berusaha bertahan tanpa ada pemasukan. Perputaran financial mandek bahkan merosot tajam.

Hal ini juga dialami Rina Novita selaku CEO DNA Productions yang dikenal sebagai rumah produksi kreatif dengan menyajikan sejumlah film animasi di Tanah Air. Sebagai pembisnis, tentu saja finansial keuangannya juga didapat dari dukungan simpan pinjak bank swasta. Meski pandemic telah berlalu, DNA Production masih butuh waktu untuk bisa Kembali melangkah normal seperti sediakala.

Karena itulah, Rina Novita berharap pihak perbankan, terutama perbankan swasta nasional, lebih ramah kepada debiturnya. Ia juga berharap pihak bank serta pemerintah mendukung industri kreatif yang ingin Kembali bangkit. Bukan sebaliknya pihak bamk selaku kreditur begitu keras kepada debitur bahkan terkesan berusaha untuk mempailitkan (Bangkrut).

Rina sendiri mengakui, secara keuangan masih berdampak kepada pelaku industri kreatif, seperti yang dialami DNA Productions usai Pandemi yang benar-benar membuat sulit dunia usaha seperti dirinya. Meski secara bersamaan, selaku kreditur, ada bank swasta nasional yang malah menililai, keberadaan Covid-19 tidak berdampak di sektor industri kreatif.

"Sebagai pelaku industri kreatif, dampak Covid-19 bagi kami masih sangat terasa. Karena, misalnya pembayaran dari pihak TV juga mengalami kendala. Oleh karena itu saya minta restrukturisasi hutang kepada pihak bank, tapi malah diancam akan dipailitkan," kata Rina Novita di Jakarta, Rabu (11/12023).

Oleh sebab itu, sebagai debitur yang baik, kepada bank swasta nasional atau kreditur, Rina Novita terus berupaya bernegoisasi, agar dapat diberi keringanan.

"Beri kami nafas. Saya tidak akan lari. Meski pada saat bersamaan saya juga telah meminta perlindungan hukum ke DPR. Kasih waktu, kita lagi bangkit," kata Rina Novita enggan menyebut jumlah hutang yang ditanggung perusahaannya.

Selain bersurat kepada DPR untuk meminta perlindungan hukum, Rina juga telah mengirimkan surat ke OJK dan Parekraf.

"Industri kreatif harus diperhatikan oleh negara. Jangan sampai terperosok ke pinjol. Kalau pihak bank bersikukuh memailitkan perusahaan saya, saya akan mengambil langkah strategis lainnya. Jangan sampai saya dimiskinkan oleh perbankan," ungkapnya.

Rina berharap, pihak bank tidak hanya mengikuti aturan perbangkan yang berlaku, seperti seketika akan memailitkan debitur. "Saya hanya minta negoisasi terlebih dahulu. Syukur-syukur ada restrukturisasi hutang," katanya.

Restrukturisasi adalah keringanan pembayaran cicilan pinjaman di bank/leasing Restrukturisasi bukan penghapusan hutang, tapi memberikan keringanan untuk membayar cicilan hutang.

KEYWORD :

DNA Production Rina Novita Pandemi Covid-19 Bank Swasta




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :