Jum'at, 20/09/2024 07:16 WIB

Berkat SMK PK, Jangkauan SMK PGRI 3 Malang ke Industri Kian Luas

Kehadiran program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK) dirasakan positif oleh SMK PGRI 3 Malang.

Siswa SMK PGRI 3 Malang praktik di Teaching Factory (Foto: Muti/Jurnas.com)

Malang, Jurnas.com - Kehadiran program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK) dirasakan positif oleh SMK PGRI 3 Malang. Sebab, program tersebut membuat jangkauan satuan pendidikan dengan industri kian meluas.

Ketua Pusat Keunggulan SMK PGRI 3 Malang, Erwin Yulianto menuturkan intensitas kuliah tamu di SMK PGRI 3 Malang sebelumnya rata-rata hanya satu kali dalam setahun. Bahkan, durasinya pun cukup singkat, yakni satu hari penuh.

"Setelah adanya SMK PK, intensitasnya jadi lebih tinggi. Mulai tahun pertama sudah ada kuliah tamu, dan durasinya juga lama yaitu satu hari sampai satu minggu," terang Erwin di sela-sela Press Tour Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) beberapa waktu lalu.

Saat ini, SMK PGRI 3 Malang memiliki dua mitra industri besar. Pertama ialah PT Chemco Harapan Nusantara di Cikarang, Jawa Barat. Kedua, PT Bambang Djaja di Surabaya.

Untuk kemitraan dengan PT Chemco, Teaching Factory (Tefa) SMK PGRI 3 Malang mendapatkan hibah dua mesin CNC yang dimanfaatkan oleh para siswa untuk praktik kerja (prakerin).

Tidak hanya diajarkan menggunakan mesin bubut sebagaimana standar industri, para peserta didik yang terlibat di Tefa SMK PGRI 3 Malang juga diajak memproduksi komponen-komponen mesin dari bahan baku besi.

"Mereka dilatih sebelum dikirim ke PT Chemco untuk Praktik Lapangan Kerja (PKL). Kemudian juga ada program magang, nanti peserta yang terbaik dan memenuhi syarat akan direkrut," sambung Kepala Jurusan Permesinan tersebut.

Sejak menjadi SMK PK, SMK PGRI 3 Malang memperoleh bantuan pendanaan dari pemerintah sebesar Rp1,3 miliar pada 2021. Jumlahnya naik menjadi Rp2,6 miliar pada 2022, dan turun menjadi Rp860 juta pada tahun ini.

Untuk tahun ini, lanjut Erwin, pendanaan tersebut dialokasikan untuk fisik berupa peralatan Tefa sebesar Rp640 juta. Adapun untuk pembelajaran senilai Rp175 juta.

Sementara itu, Kepala Bidang IT SMK PGRI 3 Malang, Yandri Nur Wibowo menambahkan bahwa program SMK PK meningkatkan keterserapan lulusan. Sebab, kini baik satuan pendidikan mendapatkan pemahaman terkait kebutuhan industri.

"Kebanyakan teman-teman industri biasanya kalau sudah cocok, langsung ditarik. Nanti lulus kembali ke sana. Ada juga yang modelnya rekruitmen. Adapun tingkat keterserapannya sekitar 40 persen," tutup Yandri.

KEYWORD :

Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan Ditjen Diksi SMK PGRI 3 Malang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :