Sabtu, 23/11/2024 10:28 WIB

Program Dana Kompetitif Vokasi Bantu PTV Lebih Transformatif

Program Dana Kompetitif (Competitive Fund) Vokasi mendorong perguruan tinggi vokasi (PTV) lebih transformatif

Dirjen Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Program Dana Kompetitif (Competitive Fund) Vokasi mendorong perguruan tinggi vokasi (PTV) lebih transformatif, guna mewujudkan lulusan berkualitas dan kompeten di level global.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kiki Yuliati dalam peluncuran Program Competitive Fund Vokasi 2024 pada Senin (23/1) lalu.

Sejak diselenggarakan pada 2020 lalu, program Competitive Fund Vokasi telah membantu meningkatkan relevansi pendidikan tinggi vokasi dengan dunia kerja dan dunia industri (DUDI) melalui penyelarasan kurikulum, peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM), peningkatan kemitraan strategis dengan mitra dunia kerja, mendukung penciptaan inovasi pembelajaran, dan sebagainya.

Hingga 2023, Competitive Fund Vokasi telah memberikan bantuan kepada 79 perguruan tinggi vokasi, baik negeri maupun swasta, dengan total penerima 387 program studi (prodi).

Tidak hanya itu, program Competitive Fund Vokasi juga telah mendorong atau menginisiasi terbentuknya teaching factory di antara ke-387 prodi tersebut.

Keberadaan teaching factory tidak hanya menjadi salah satu wujud kemitraan dengan dunia industri saja, tetapi juga menjadi bagian dari ekosistem pendidikan vokasi yang ideal.

"Kenapa harus memiliki kompetensi level global? Karena lulusan kita akan berada pada situasi di mana tidak ada lagi batas negara secara tegas," ujar Kiki dalam siaran pers pada Selasa (25/10).

"Mereka akan bekerja pada situasi kerja yang kompleks sehingga sekalipun mereka bekerja di wilayah pada lingkup lokal maupun nasional, boleh jadi mereka harus berhubungan atau berinteraksi dengan masyarakat global oleh sebab itu tuntutannya tetap pada level global," imbuh dia.

Lebih lanjut, Kiki menyebutkan sejumlah intervensi yang sudah diberikan oleh Kemdikburistek dalam rangka menyiapkan lulusan dengan kompetensi global ialah, melalui serangkaian program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang ditujukan sebagai intervensi untuk para mahasiswa. Selain itu, Kemdikbudristek juga meluncurkan Dana Padanan (Matching Fund) sebagai program untuk intervensi terhadap pada dosen.

Ketiga adalah Competitive Fund Vokasi sebagai bentuk intervensi terhadap program studi dan atau perguruan tingginya dan kelembagaannya. Kedua program ini (Matching Fund dan Competitive Fund) merupakan bagian dari Merdeka Belajar episode ke-11: Kampus Merdeka Vokasi.

"Dua hal yang penting dalam program transformasi pendidikan vokasi adalah manusianya, yakni para mahasiswanya dan para dosen-dosennya. Lalu kemudian, para mahasiswa dan dosen yang hebat ini akan sulit untuk berkembang jika perguruan tingginya tidak transformatif," tambah dia.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi, Muhamad Fajar Subkhan mengatakan, apabila penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, program Competitive Fund Vokasi diluncurkan bersamaan dengan tahun pelaksanaan, maka tahun peluncuran program dilakukan pada T-1.

"Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan program dapat berjalan optimal, khususnya bagi perguruan tinggi penerima bantuan," kata Fajar.

Menurut Fajar, Competitive Fund Vokasi 2024 tetap berfokus pada upaya untuk mendukung perguruan tinggi dalam meningkatkan kesiapanbekerjaan lulusan.

"Pada Competitive Fund 2024, batas jumlah mahasiswa aktif dan kerja sama aktif sebagai kriteria bagi setiap kelompok perguruan tinggi juga mengalami perubahan," tambah Fajar.

KEYWORD :

Dana Kompetitif Competitive Fund Kemdikbudristek Kiki Yuliati




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :