Lionel Messi dari Argentina mengangkat trofi saat ia merayakan kemenangan Piala Dunia FIFA di Stadion Lusail, Lusail, Qatar, 18 Desember 2022. Foto: Reuters
MELBOURNE - Arab Saudi menjadi pilihan yang tepat untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 setelah Australia mengonfirmasi tidak akan mengajukan penawaran untuk pertandingan sepak bola global itu pada batas waktu yang ditentukan pada Selasa, 31 Oktober 2023.
Badan sepak bola dunia FIFA telah mengundang tawaran dari Asia dan Oseania untuk turnamen tersebut pada 31 Oktober.
Bos Football Australia (FA) James Johnson mengatakan negaranya sedang “menjajaki kemungkinan” tahun 2034, namun pada hari Selasa badan sepak bola domestik tersebut mengatakan bahwa mereka akan fokus pada tawaran untuk Piala Asia Wanita 2026 dan Piala Dunia Antarklub 2029.
Keputusan Australia untuk tidak melanjutkan ke tahun 2034 menjadikan Arab Saudi sebagai satu-satunya penawar yang dikonfirmasi.
Arab Saudi mengumumkan akan mengajukan penawaran hanya beberapa menit setelah FIFA meminta penawaran dari Asia dan Oseania pada 4 Oktober.
Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia, badan pengelola olahraga kontinental yang dimiliki Australia, mengatakan “seluruh keluarga sepak bola Asia” akan bersatu mendukung pencalonan Saudi.
Seminggu setelah undangan FIFA, Indonesia mengatakan bahwa pihaknya sedang berdiskusi dengan Australia mengenai kemungkinan pencalonan bersama dengan Malaysia dan Singapura sebelum mengatakan seminggu kemudian bahwa mereka mendukung pencalonan Arab Saudi.
Australia sukses menjadi tuan rumah Piala Dunia Wanita tahun ini, namun belum pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia putra.
“Kami yakin kami berada dalam posisi yang kuat untuk menjadi tuan rumah kompetisi internasional wanita tertua di dunia – Piala Asia Wanita AFC 2026 – dan kemudian menyambut tim-tim terhebat di dunia sepak bola untuk Piala Dunia Antarklub FIFA 2029,” kata FA.
"Mencapai hal ini, akan mewakili dekade emas bagi sepak bola Australia."
FIFA menganugerahkan Piala Dunia 2030 kepada Maroko, Portugal dan Spanyol, juga menambahkan pertandingan seratus tahun Piala Dunia di Uruguay, Argentina, dan Paraguay.
Aliansi Olahraga & Hak dan Amnesty International mengatakan FIFA perlu mendapatkan komitmen yang jelas dan mengikat untuk meningkatkan hak asasi manusia di negara-negara yang kemungkinan akan menjadi tuan rumah turnamen Piala Dunia Putra tahun 2030 dan 2034 untuk mencegah potensi pelanggaran serius.
“Dengan hanya satu tawaran untuk setiap turnamen yang diajukan, FIFA mungkin telah mencetak gol bunuh diri,” Steve Cockburn, Kepala Keadilan Ekonomi dan Sosial Amnesty International mengatakan dalam sebuah pernyataan.
"FIFA sekarang harus menjelaskan bagaimana mereka mengharapkan tuan rumah mematuhi kebijakan hak asasi manusianya. FIFA juga harus bersiap untuk menghentikan proses penawaran jika risiko hak asasi manusia yang serius tidak ditangani secara kredibel."
KEYWORD :Piala Dunia Arab Saudi Tawarkan Diri
