Diskusi kelompok terpumpun kelapa sawit (Foto: Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Pembentukan sikap positif masyarakat terhadap kelapa sawit dapat dimulai dengan menyisipkan materi pembelajaran ke berbagai institusi pendidikan mulai dari formal, nonformal hingga informal.
Demikian disampaikan Ketua Umum Yayasan Pusat Pentaheliks Ilmuwan Pertanian Indonesia, Paristiyanti Nurwardani, dalam kegiatan kelompok diskusi terpumpun di Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (2/11) kemarin.
Paristiyanti mengatakan peran tenaga pendidik sangat penting dalam menanamkan sikap positif sejak dini terhadap sawit. Karena itu, pihaknya akan masuk ke berbagai pendidikan mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, diplomat hingga perguruan tinggi dalam melakukan kampanye baik perihal kelapa sawit.
Pada semester I 2024, proyek percontohan kampanye sawit ke lembaga pendidikan bakal digelar di lima sentra kelapa sawit di Indonesia, yaitu dua sampai tiga kegiatan berlokasi di Pulau Sumatra, sebanyak satu sampai dua kegiatan di Kalimantan, masing-masing provinsi di Pulau Jawa ada satu kampanye, dan juga di Sulawesi.
Utang Negara Bisa Lunas Hanya Dengan Sawit?
"Kalau (kampanye) ini bagus responnya, kami ekspansi ke 36 provinsi pada semester II 2024. Mudah-mudahan ini bisa memberikan kontribusi agar ekonomi kita tidak goncang hanya karena sikap negatif," terang Paristiyanti.
Diketahui, Indonesia merupakan negara produsen minyak sawit terbesar di dunia, sehingga komoditas ini sangat penting bagi perekonomian. Kontribusi kelapa sawit sepanjang rantai distribusi dari hulu sampai hilir sekitar 6-7 persen terhadap produk domestik bruto Indonesia.
Pada 2018, total produksi minyak sawit mencapai 47,4 juta ton dengan komposisi ekspor mencapai 80,7 persen dari total produksi komoditas perkebunan tersebut.
Luas kebun sawit di Indonesia mencapai 14,03 juta ton dengan angka penyerapan tenaga kerja lebih dari 16 juta orang. Komposisi tersebut terdiri dari 12 juta orang pekerja langsung dan 4 juta petani di perkebunan.
Paristiyanti mengungkapkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta Kementerian Agama untuk melakukan kampanye tentang sawit ke berbagai lembaga pendidikan di Indonesia.
Konsepnya ialah menyisipkan sikap positif terhadap sawit ke dalam mata kuliah di perguruan tinggi. Ketika mahasiswa melakukan pengabdian kepada masyarakat, mereka dituntut menyampaikan berbagai informasi positif tentang sawit.
Sedangkan, konsep kampanye ke para pelajar, seperti PAUD dan TK dibuat dengan berbagai kompetisi mengenai kelapa sawit mengingat berbagai peralatan yang manusia pakai berupa sabun, makanan, hingga tempat tidur terbuat dari olahan kelapa sawit.
"Tidak ada satu pun langkah kita dari bangun pagi sampai tidur tanpa kelapa sawit, itu jarang diketahui oleh anak-anak, maka kami akan melakukan kampanye melalui kompetisi membuat video tentang kelapa sawit dalam kehidupan sehari-hari," tutup Paristiyanti.
KEYWORD :Kelapa Sawit Paristiyanti Nurwardani Kampanye Positif