Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Abdul Muhaimin Iskandar (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Abdul Muhaimin Iskandar mendesak Hamas dan Israel membebaskan seluruh sandera masyarakat sipil, yang menjadi korban dalam peperangan kedua belah pihak.
Tawanan sipil yang terdiri dari anak-anak, perempuan, orang tua, dan bayi menurut Muhaimin bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan serta nilai keislaman yang Rahmatan Lil Alamin.
Dia juga meminta tegas kepada negara-negara serta pihak terkait supaya segera mencari jalan keluar, serta duduk bersama guna keluar dari kemelut perang tak berkesudahan ini.
"Mengutuk pihak yang menolak dan tidak mengindahkan perdamaian sebagai jalan keluar bersama dari kemelut perang ini, apalagi tidak segera melakukan pelepasan sandera sipil ataupun tahanan sipil," kata Muhaimin atau Cak Imin dalam keterangannya pada Rabu (22/11).
Cak Imin mengatakan, Komite Timur Tengah yang dia bentuk beberapa waktu lalu, akan segera bekerja untuk Program Pembangunan Sosial dan Kemanusiaan Global, dimulai dari Gaza dengan mengirimkan bantuan perlengkapan kesehatan.
"Juga mendorong Rumah Sakit Indonesia dan rumah sakit lainnya yang ada di Gaza tetap beroperasi, dengan mengajak berbagai pihak demi penyelamatan nyawa manusia dan generasi ke depan yang lebih baik," ujar Cak Imin.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menambahkan bahwa umat Islam Indonesia perlu terlibat dalam mendorong perdamaian di Timur Tengah, khususnya eskalasi Palestina-Israel sebagai bentuk kongkrit implementasi amanat konstitusi dalam menciptakan perdamaian dunia.
"Serta diikuti oleh kerja-kerja sosial dalam merekonstruksi pembangunan fisik dan mental, serta penyelamatan korban perang secara simultan," tutup dia.
KEYWORD :Hamas Palestina Israel Cak Imin Abdul Muhaimin Iskandar Tawanan Sipil