Presiden Joko Widodo (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Presiden RI Joko Widodo hadir dalam kegiatan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-78, yang digelar bersamaan dengan peringatan Hari Guru Nasional di Jakarta pada Sabtu (25/11).
Jokowi hadir didampingi oleh Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, Menko PMK Muhadjir Effendy, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Agus Subiyanto, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan bahwa guru memegang peranan penting dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul, guna memanfaatkan peluang puncak bonus demografi pada 2030 mendatang.
"Peluang itu bisa kita manfaatkan jika kita mampu mencetak generasi. Generasi yang tangguh. Generasi yang sehat fisik dan mentalnya. Generasi yang berke-Indonesiaan," kata Jokowi.
Apabila berhasil memanfaatkan peluang bonus demografi tersebut, lanjut Presiden Jokowi, maka Indonesia akan berhasil keluar sebagai negara maju. Sebaliknya, bila gagal maka akan tetap masuk dalam kategori negara berkembang, bahkan terancam jatuh menjadi negara miskin.
"Kita lihat di negara-negara Amerika Latin, tahun 50-an, tahun 60-an, tahun 70-an, mereka sudah berada di posisi negara berkembang. Tetapi sampai sekarang, sudah 50-an, 60-an, 70-an, mereka tetap menjadi negara berkembang," imbuh Jokowi.
Jokowi juga berpesan bahwa guru harus menciptakan sekolah sebagai taman belajar yang menumbulkan bakat dan potensi anak, baik secara fisik, emosional, dan spiritual.
Dalam praktiknya, guru tidak hanya mengajar, namun sekaligus menjadi pembimbing, motivator, mentor, sahabat, serta menjadi panutan bagi para peserta didik.
"Saya berharap PGRI dan seluruh jajaran pendidik untuk terus memperjuangkan pendidikan yang inklusif, yang aman, yang nyaman dan sekaligus menyenangkan anak-anak kita semuanya," ujar dia.
KEYWORD :HUT PGRI Hari Guru Nasional Joko Widodo Jokowi