Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim (Foto: Youtube)
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan terjadi peningkatan jumlah satuan pendidikan yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
Hanya dalam waktu satu tahun sejak diluncurkan pada 2022 lalu, lanjut Nadiem, sudah lebih dari 300 ribu satuan pendidikan menerapkan kurikulum anyar tersebut, sebagai pengganti Kurikulum 2013.
"Sekarang sudah lebih dari 80 persen menggunakan kurikulum baru," kata Nadiem dalam perayaan puncak Hari Guru Nasional (HGN) 2023 di Indonesia Arena, Jakarta, pada Sabtu (25/11).
Nadiem berharap ke depannya seluruh sekolah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Selain dengan pertimbangan adanya penyederhanaan materi mata pelajaran alih-alih kejar tayang, Kurikulum Merdeka juga berpusat pada kemerdekaan guru.
"Guru lah yang harus menentukan kalau anak itu di level kompetensi mana, guru yang harus diberi kesempatan kebebasan menjadi co creator dari kurikulum, guru yang harus diberi kebebasan maju mundur seusai dengan kemampuan siswanya masing-masing," ujar dia.
Dalam rangka HGN 2023, Nadiem juga berpersan supaya kebijakan Merdeka Belajar tetap berjalan selanjutnya meski Indonesia akan mengalami pergantian kepemimpinan dalam Pemilu 2024 mendatang.
Menurut dia, Merdeka Belajar nantinya tidak hanya menjadi sebuah kebijakan, melainkan sebuah gerakan yang diterapkan secara serempak di seluruh Indonesia sebagaimana saat ini sudah berjalan.
"Saya yakin bahwa guru di seluruh Indonesia tidak ingin membalikkan kembali arah kapal yang sudah susah susah kita gerakkan bersama selama empat tahun terakhir. Dan saya yakin ibu dan bapak tidak ingin kehilangan kesempatan dalam berinovasi di kelas yang sekarang dimungkinkan oleh Kurikulum Merdeka," tutup Nadiem.
KEYWORD :Kurikulum Merdeka Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim HGN 2023