Jum'at, 22/11/2024 22:00 WIB

Kemdikbudristek Beberkan Alasan Indonesia Ngotot Ikut PISA

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) membeberkan alasan Indonesia tetap ikut serta dalam asesmen PISA 2022

PISA (Programme for International Student Assessment)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) membeberkan alasan Indonesia tetap ikut serta dalam asesmen Programme for International Student Assessment (PISA) 2022, meski baru saja melewati pandemi Covid-19.

Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo mengatakan bahwa Indonesia sebenarnya mengalami kehilangan pembelajaran (learning loss) selama 10 hingga 11 bulan.

"Kita tetap ikut meski bukan kejutan hasil PISA skornya turun, karena kita sudah tahu sejak awal pasti turun," kata Anindito kepada awak media pada Rabu (6/12) di Jakarta.

"Tapai kalau kita tidak ikut, kita tidak tahu turunnya seberapa parah dibandingkan negara lain," imbuh dia.

Menurut Anindito yang akrab disapa Nino, hal yang substansi dari keikutsertaan Indonesia dalam PISA ialah membandingkan dengan negara lain, serta memantau perkembangan kualitas pendidikan Indonesia sejak 2000.

Selain itu, lanjut Nino, ini juga merupakan komitmen Kemdikbudristek terhadap pentingnya mengevaluasi sistem pendidikan berdasarkan hasil kualitas belajar.

"Dan kalau kita mengevaluasi sekolah dan pemda melalui AN (Asesmen Nasional), masa pemerintah mengevaluasi dirinya sendiri secara eksternal, tidak fair," tegas dia.

Diketahui, hasil PISA 2022 menunjukkan peringkat hasil belajar literasi Indonesia naik lima hingga enam posisi dibanding PISA 2018. Peningkatan ini merupakan capaian paling tinggi secara peringkat (persentil) sepanjang sejarah Indonesia mengikuti PISA.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menyampaikan bahwa peningkatan peringkat ini menunjukkan ketangguhan sistem pendidikan Indonesia dalam mengatasi hilangnya pembelajaran (learning loss) akibat pandemi.

"Untuk literasi membaca, peringkat Indonesia di PISA 2022 naik 5 posisi dibanding sebelumnya. Untuk literasi matematika, peringkat Indonesia di PISA 2022 juga naik 5 posisi, sedangkan untuk literasi sains naik 6 posisi," ungkap dia di Jakarta, pada Selasa (5/12).

Peningkatan posisi Indonesia pada PISA 2022 mengindikasikan resiliensi yang baik dalam menghadapi pandemi Covid-19. Skor literasi membaca internasional di PISA 2022 rata-rata turun 18 poin, sedangkan skor Indonesia mengalami penurunan sebesar 12 poin, yang merupakan penurunan dengan kategori rendah dibandingkan negara-negara lain.

KEYWORD :

Skor PISA Kemdikbudristek Anindito Aditomo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :