Kepala BSKAP Kemdikbudristek Anindito Aditomo (Foto: Muti/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemdikbudristek, Anindito Aditomo, mengatakan bahwa Kurikulum Merdeka baru bisa dilihat dampaknya dalam asesmen Programme for International Student Assessment (PISA) pada 2025 mendatang.
Pasalnya, saat ini belum seluruh satuan pendidikan menerapkan Kurikulum Merdeka. Masih ada 20 persen sekolah yang bertahan dengan Kurikulum 2013 (K-13). Sehingga, tidak mudah melihat dampak langsung Kurikulum Merdeka pada skor PISA 2022 yang diumumkan baru-baru ini.
"Kurikulum Merdeka baru diterapkan di 3.000 sekolah pada 2021, di 100 ribu sekolah pada 2022. Jadi PISA pada 2022 belum ada dampaknya (terhadap Kurikulum Merdeka). Kalau kita mau mengevaluasi Kurikulum Merdeka paling cepat pakai PISA 2025," terang Anindito di Jakarta pada Rabu (7/12).
Jebloknya skor Indonesia di PISA 2022, menurut Anindito, bukan karena Kurikulum Merdeka. Selain karena faktor belum meratanya penerapan Kurikulum Merdeka, juga karena faktor lainnya, antara lain pandemi Covid-19.
"Kalau ada yang bilang turunnya PISA 2022 karena Kurikulum Merdeka itu tidak logis. Kalau Kurikulum Merdeka tunggu 2025. Tapi kita bisa liat dampak Kurikulum Merdeka dari Asesmen Nasional," imbuh dia.
Diketahui, hasil PISA 2022 menunjukkan peringkat hasil belajar literasi Indonesia naik lima hingga enam posisi dibanding PISA 2018. Peningkatan ini merupakan capaian paling tinggi secara peringkat (persentil) sepanjang sejarah Indonesia mengikuti PISA.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menyampaikan bahwa peningkatan peringkat ini menunjukkan ketangguhan sistem pendidikan Indonesia dalam mengatasi hilangnya pembelajaran (learning loss) akibat pandemi.
"Untuk literasi membaca, peringkat Indonesia di PISA 2022 naik 5 posisi dibanding sebelumnya. Untuk literasi matematika, peringkat Indonesia di PISA 2022 juga naik 5 posisi, sedangkan untuk literasi sains naik 6 posisi," ungkap dia di Jakarta, pada Selasa (5/12).
Peningkatan posisi Indonesia pada PISA 2022 mengindikasikan resiliensi yang baik dalam menghadapi pandemi Covid-19. Skor literasi membaca internasional di PISA 2022 rata-rata turun 18 poin, sedangkan skor Indonesia mengalami penurunan sebesar 12 poin, yang merupakan penurunan dengan kategori rendah dibandingkan negara-negara lain.
KEYWORD :Kurikulum Merdeka Kemdikbudristek Anindito Aditomo Skor PISA