Gedung Pusat PT. Pertamina. (Foto istimewa/Jurnas)
Jakarta, Jurnas.com - PT Pertamina siap investasi senilai US$ 900 juta (Rp 14 triliun) di Aljazair hingga tahun 2048.
Demikian diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi usai pertemuannya dengan Menlu Aljazair Ahmed Attaf di Aljir, Rabu (20/12/2023) waktu setempat.
Investasi besar Indonesia di sektor energi Aljazair menjadi tema utama dalam pembicaraan tersebut. Pertamina sudah lama berinvestasi di negara Afrika Utara tersebut.
“Kami menyambut baik kembali rencana investasi Pertamina sebesar US$ 900 juta hingga tahun 2048 di sektor energi Aljazair. Pertamina siap terus memperluas investasinya di Aljazair, termasuk di bidang baru seperti kilang dan dekarbonisasi,” kata Retno dalam keterangan persnya, Kamis (21/12/2023).
Indonesia tidak ingin hubungan ekonomi dengan Aljazair hanya terbatas pada sektor perminyakan saja, tetapi juga berbagai proyek bersama di bidang ketenagalistrikan, pertambangan, energi terbarukan, pertanian, perikanan, dan sektor lainnya.
Pertemuan bilateral tersebut juga ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) mengenai kerja sama energi dan pertambangan. Menurut Retno, MoU yang baru ditandatangani ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama pemerintah-ke-pemerintah (G2G) dan bisnis-ke-bisnis (B2B) di sektor-sektor tersebut.
Namun Retno tak merinci lebih lanjut mengenai investasi Pertamina di Aljazair.
Pertamina Internasional EP (PIEP) merupakan bagian dari subholding hulu perusahaan dan bertugas menangani wilayah kerja di luar negeri. PIEP mengoperasikan wilayah kerja di Aljazair melalui Pertamina Aljazair EP (PAEP).
Sejak Mei 2014, PAEP telah mengoperasikan penuh ladang minyak Menzel Ledjmet Nord (MLN) di mana 65% kepemilikannya atau participating interest dimiliki oleh Pertamina.
KEYWORD :Investasi Pertamina Aljazair Retno Marsudi