Diskusi yang digelar jelang deklarasi Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Gedung Dewan Pers, Jakarta. (Foto: Naufal/jurnas.com)
Jakarta – Bertempat di kantor Dewan Pers Jakarta, Aliansi Media Siber Indonesia disingkat AMSI, hari ini (18/4) secara resmi dikukuhkan. Deklarasi ini dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan Ketua Dewan Pers Stanley Adi Prasetyo.
Adapun AMSI dibentuk sebagai wadah bagi media online di Indonesia, dalam mengontrol peredaran berita hoax (berita bohong atau palsu).
Ketua Deklarasi AMSI, Ismoko Widjaya mengungkapkan pembentukan AMSI tidak lepas dari beberapa alasan berikut. Pertama, suburnya kemunculan media online sering kali digunakan sebagai alat untuk menyampaikan kebohongan.
“Kedua, banyak kasus yang menimpa media online, namun belum ada organisasi atau asosiasi yang mewadahinya,” kata Ismoko di Jakarta.
Fakta lainnya, menurut Ismoko, kegiatan jurnalistik dihadapkan pada tuntutan adanya sertifikasi media dan uji kompetensi jurnalis yang terus berkembang belakangan ini, dalam rangka memberikan informasi yang benar kepada publik.
Ismoko juga melaporkan hingga saat ini sudah ada 174 media online yang mendaftarkan diri sebagai anggota AMSI, sebelum akhirnya badan tersebut dideklarasikan hari ini. Ismoko optimistis akan semakin banyak media online yang bergabung dengan AMSI dalam waktu dekat. “Kami membuka kesempatan kepada seluruh media online untuk mendaftar,” ujar Ismoko.
Sementara itu, Ketua Dewan Pers Yosep Stanley Adi Prasetyo mengatakan AMSI nantinya dapat melakukan proses verifikasi media, jika sudah terdaftar sebagai badan konstituen Dewan Pers. Hal ini dimaksudkan agar keberadaan berita hoax dapat dikurangi.
“AMSI bisa jadi badan konstituen Dewan Pers. Tapi harus memenuhi syarat dulu. di antaranya harus punya cabang di 15 provinsi, dan punya 200 media online yang berbadan hukum,” terang Stanley.
Sebagai informasi, data terakhir dari Dewan Pers mencatat total media di Indonesia sebanyak 47.000. 43.300 di antaranya adalah media online.
KEYWORD :AMSI Jurnalistik Hoax