Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergey Lavrov (L) dan mitranya dari Prancis, Jean-Marc Ayrault (Foto: Irna)
Moskow - Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergey Lavrov dan mitranya dari Prancis, Jean-Marc Ayrault mengatakan insiden kimia Khan Shaykhun merupakan konspirasi Amerika Serikat (AS) untuk mengganggu gencatan senjata yang didapat dengan susah payah di Suriah dan untuk mengganggu proses perundingan damai, Kamis (20/4)
Kamunikasi Lavrov dan mitranya dari Prancis, Jean-Marc Ayrault berlangsung melalui saluran telepon pada Rabu, (19/4). Menurut situs Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia, FM Rusia mengatakan, invasi Amerika Serikat (AS) ke Suriah yang terjadi di Khan Shaykhun, melanggar integritas teritorial anggota PBB dan benar benar menjadi permasalahan dunia.
Menekankan sikap Moskow, ia menambahkan, Rusia selalu mematuhi undang-undang internasional, termasuk menghindari campur tangan dengan urusan negara lain, dan menyerukan penyelidikan yang nyata dan tidak memihak tentang kejadian di Khan Shaykhun.
AS menuduh pemerintah Suriah berada di balik serangan tersebut tanpa memberikan bukti apapun yang dapat diterima. Pada 4 April lalu, Presiden AS dinilai telah menginjak-injak Dewan Keamanan Organisasi PBB, setelah menyerukan pasaukannya untuk mendaratkan 59 rudal di pangkalan udara di Suriah
Menurut media pemerintah anti-Suriah, korban ledakan bahan kimia tersebut mencapai 100 sampai 400 orang. Damaskus menolak klaim ini dan mengingatkan bahwa Suriah telah menghancurkan senjata kimianya dan telah mendapatkan sertifikasi dari Organisasi Larangan Senjata Kimia, dilansir Irna
Serangan ke Kursk Hancurkan Tiga Jembatan, Presiden Ukraina Sebut Pembalasan Rusia hanya Gertakan
Suriah Kimia Amerika Serikat Rudal Rusia