Sabtu, 23/11/2024 11:40 WIB

Jubir AMIN: Gen-Z Berhasil Patahkan Stigma Generasi Stroberi

Juru bicara Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Indra Charismiadji, menyebut antusiasme generasi muda dalam Pemilu 2024 menjadi sinyal positif

Jubir Timnas AMIN, Indra Charismiadji (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Juru bicara Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Indra Charismiadji, menyebut antusiasme generasi muda dalam Pemilu 2024 menjadi sinyal positif. Pasalnya, generasi Z dan milenial mewakili 56,45 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT).

"Mereka sudah mematahkan stigma negatif tentang generasi muda yang sering disebut Generasi Stroberi atau Strawberry Generation yang cenderung dianggap mudah terpengaruh, sensitif, serta kurang tangguh menghadapi tekanan dan tantangan," kata Indra dalam keterangannya kepada Jurnas.com pada Minggu (28/1).

Indra menyampaikan pada saat awal kampanye, kubu AMIN pasangan dengan nomor urut 1 sangat khawatir bahwa Indonesia akan bernasib seperti Filipina. Rakyat Filipina pada 2022 lalu memilih Bongbong Marcos dan Sara Duterte sebagai presiden dan wakil presidennya.

Bongbong Marcos adalah putra dari Ferdinand Marcos, Sr., seorang diktator, koruptor sekaligus pelanggar HAM berat yang memerintah Filipina sebagai presiden sejak 1965 hingga 1986.

Di bawah kepemimpinan Marcos Senior, Filipina menjadi negara miskin dan tidak berkembang karena kekayaan negara dikorupsi oleh presiden dan kroni-kroninya. Sara Duterte adalah putri kandung dari Rodrigo Duterte, Presiden Filipina yang sedang berkuasa pada saat pemilu dilaksanakan.

Kemenangan Bongbong Marcos dan Sara Duterte ini tidak lepas dari peran aktif Presiden Rodrigo Duterte yang awalnya mengajukan untuk menambah periode kekuasaan, tetapi bertentangan dengan konstitusi mereka dan juga ditolak oleh parlemen.

"Kami benar-benar takut kalau kondisi yang sama terjadi di Indonesia karena ada paslon yang kondisi dan gaya kampanyenya sangat mirip dengan Bongbong dan Sara," ujar dia.

"Kabarnya bahkan paslon tersebut memang menggunakan jasa konsultan politik yang sama. Tapi, syukur alhamdullilah ternyata pola tersebut hanya sukses diawal saja. Ternyata anak Indonesia lebih memilih yang nyata daripada yang artifisial. Mereka jatuh cinta dengan acara Desak Anies," imbuh dia.

Menurut Indra, anak Indonesia lebih memilih untuk mengetahui calon pemimpinnya, gagasan, mau dikritik atau tidak, dan memiliki kompetensi serta rekam jejak untuk memimpin Indonesia. Itulah yang menyebabkan acara Desak Anies makin diminati dan dihadiri oleh semakin banyak peserta.

"Di Desak Anies siapa saja boleh hadir, relawan, simpatisan, pemilih, haters, bahkan dari kubu paslon lain bebas hadir, bebas bertanya, bebas mengkritik, bahkan jika mereka menghujatpun akan diterima dengan tangan terbuka. Dan ternyata pola ini dirasa sangat cocok dengan keinginan anak muda Indonesia yang tidak ingin ada jarak dengan pemimpinnya. Untuk Cak Imin kita juga punya kegiatan dengan konsep yang sama dengan nama Slepet Imin, ini juga sangat diminati," tutup praktisi pendidikan tersebut.

KEYWORD :

Generasi Stroberi Gen-Z Indra Charismiadji Timnas AMIN




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :