Sabtu, 23/11/2024 14:46 WIB

Diawasi Kim, Korea Utara Uji Coba Rudal Jelajah Kedua dalam Seminggu

Diawasi Kim, Korea Utara Uji Coba Rudal Jelajah Kedua dalam Seminggu

Pemandangan yang tampak seperti uji coba rudal jelajah yang diluncurkan kapal selam di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara dalam gambar yang oleh KCNA pada 28 Januari 2024 via Reuters

SEOUL - Korea Utara menguji rudal jelajah strategis barunya untuk kedua kalinya dalam seminggu pada hari Minggu, 28 Januari 2024. Pypngyang menyebutnya sebagai rudal jelajah yang diluncurkan dari kapal selam (SLCM) yang baru dikembangkan. Media pemerintah hari ini melaporkan, peluncuran ini mempercepat kemajuan persenjataan nuklir angkatan lautnya.

Pemimpin Kim Jong Un mengawasi uji coba rudal tersebut, yang disebut “Pulhwasal-3-31,” yang identik dengan rudal jelajah strategis yang menurut Korea Utara pekan lalu sedang dalam pengembangan.

Kantor berita negara KCNA dan surat kabar resmi Rodong Sinmun mengatakan rudal-rudal tersebut terbang di atas laut lepas pantai timur negara itu selama 7.421 detik dan 7.445 detik dan mencapai sasaran pulau yang tidak ditentukan, yang menunjukkan waktu penerbangan melebihi dua jam.

Kim menyebut uji coba tersebut sukses, kata KCNA, "yang memiliki arti strategis dalam melaksanakan rencana...untuk memodernisasi angkatan bersenjata yang bertujuan membangun kekuatan angkatan laut yang kuat."

Militer Korea Selatan mengatakan pada hari Minggu bahwa Korea Utara menembakkan beberapa rudal jelajah di lepas pantainya namun tidak memberikan rinciannya.

Pekan lalu, Korea Utara mengatakan pihaknya telah menguji rudal jelajah strategis baru, yang menunjukkan bahwa rudal tersebut dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir, namun pada saat itu tidak menyebutkan bahwa rudal tersebut sedang dikembangkan untuk peluncuran kapal selam.

Foto-foto yang diterbitkan media pemerintah pada hari Senin menunjukkan sebuah rudal diluncurkan ke langit berawan dari air, diikuti oleh kepulan asap yang mengaburkan jenis platform yang digunakan untuk menembakkannya.

Rudal jelajah Korea Utara biasanya tidak terlalu kontroversial dan tidak secara eksplisit dilarang berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB. Namun para analis mengatakan rudal jelajah jarak menengah tidak kalah ancamannya dengan rudal balistik dan merupakan kemampuan yang serius bagi Korea Utara.

Dalam beberapa bulan terakhir, Korea Utara telah menguji serangkaian senjata yang mencakup sistem rudal balistik yang sedang dikembangkan dan drone bawah air.

Kim secara terpisah memeriksa pembangunan kapal selam nuklir dan membahas masalah terkait pembuatan kapal perang baru jenis lain, kata KCNA tetapi tidak memberikan rincian.

Korea Utara tahun lalu meluncurkan apa yang mereka sebut sebagai kapal selam serangan nuklir operasional pertamanya, yang menurut para analis tampaknya merupakan modifikasi dari kapal selam yang sudah ada dan kemungkinan dirancang untuk membawa rudal balistik dan jelajah.

Ada keraguan mengenai kegunaan kapal semacam itu di dunia nyata, terutama dibandingkan dengan sistem rudal berbasis darat yang lebih canggih, karena mesin dieselnya menghasilkan kebisingan dan jangkauannya terbatas, menurut para ahli senjata.

Kim mengatakan pada saat itu negaranya akan mempercepat program pembangunan kapal selam bertenaga nuklir.

KEYWORD :

Korea Utara Rudal Jelajah Kapal Selam




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :