Lahan pertanian milik Kelompok Wanita Tani (KWT) di Poso. (Foto: Kementan)
Poso, Jurnas.com - Pemberdayaan petani yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), di Kabupaten Poso menunjukkan tren positif.
Hal ini terlihat dari kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Karya Bersama di Desa Bangunjaya, Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Pendampingan melalui program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling-up Initiative (READSI), KWT Karya Bersama sukses memanfaatkan lahan pekarangan dan lahan milik desa untuk dijadikan lahan pertanian yang memberikan manfaat untuk usaha di bidang sayuran.
Selain itu, juga sekaligus untuk kegiatan pemberdayaan kaum wanita agar lebih produktif di bidang pertanian.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menegaskan, bahwa yang paling besar peranannya dalam menggenjot produktivitas, meningkatkan kualitas, dan menjamin kontinuitas pertanian adalah SDM.
"Jadi, peningkatan produktivitas itu bukan karena pupuk, bukan karena alat mesin pertanian (Alsintan), bukan karena benih. Akan tetapi, ditentukan peningkatan produktivitas pertanian ditentukan oleh SDM," kata Dedi.
KWT Karya Bersama telah banyak mengikuti kegaiatan-kegaiatan dari Program READSI untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan anggota kelompok dalam kegiatan budidaya tanaman sayuran, salah satunya yaitu Kegiatan sekolah lapang (SL) komoditi pekarangan.
Dalam kegiatan itu, para anggota KWT diberikan materi pelatihan dan praktek yang semuanya berkaitan dengan budidaya tanaman sayuran, mulai dari proses seleksi benis, penanganan hama, sampai dengan proses pengemasan dan pemasaran produk.
KWT karya bersama telah menerima bantuan Saprodi di tahun 2021 dari program READSI dalam bentuk bantuan bibit sayuran dan obat-obatan tanaman sayuran. Pada tahun 2021 juga KWT karya bersama menerima bantuan ALSINTAN dalam bentuk bantuan alat-alat pertanian seperti handspayer dan alat-alat untuk usaha produksi olahan makanan yang menjadi aset milik kelompok dalam menumbuh kembangkan kegiatan kelompok.
Pengurus kelompok KWT Karya Bersama, Yatini, menyampaikan memasuki tahun kelima, program READSI memilki perkembangan kelompok yang sangat baik. Hal ini, dapat dilihat dari perkembangan kegiatan kelompok di mana semua anggota kelompok aktif dalam usaha budidaya sayuran yang mengolah lahan masing-masing untuk mengembangkan usaha budidaya tanaman sayuran seperti sayur bayam, sawi, kangkung, kacang panjang, dan jagung manis.
“Hasil panen dari masing-masing anggota dijual pada pengumpul sayuran yang ada di desa Bangunjaya selanjutnya dijual untuk memenuhi kebutuhan sayuran di wilayah kecamatan Pamona Selatan, PamonaTimur, dan Pamona Barat Kabupaten Poso, dan ada pula hasil produksi yang dijual keluar wilayah Kabupaten Poso seperti ke wilayah Kabupaten Morowali Utara dan Kabupaten Morowali,” ujarnya.
Dengan berkembangnya usaha budidaya tanaman sayuran dikelompok KWT Karya Bersama, lanjutnya, dapat meningkatkan kesejahteraan termasuk ekonomi keluarga pada khususnya dan secara umum peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.
Yatini pun mengaku sangat tertolong dengan adanya program READSI yang memotivasi dalam usaha keluarga. Dengan menerapkan materi SL, sehingga selama mengikuti Program READSI, Yatini dapat merasakan adanya perbaikan dan peningkatan hasil penjualan.
“Sebelum Program (READSI) hasil sayuran 100 Kg dalam sekali panen dan setelah Program meningkat menjadi 250 Kg. Adanya keberhasilan yang dirasakan oleh anggota petani semua tidak terlepas dari motivasi dan kerja keras dari PPL dan FD meningkatkan kesejahteraan petani miskin melalui Program READSI,” tandasnya.
KEYWORD :Kementerian Pertanian BPPSDMP Dedi Nursyamsi Kelompok Wanita Tani