Sabtu, 23/11/2024 14:21 WIB

Kementan Dorong Petani Luwu Timur, Sukses Hilirisasi Produk Pertanian

Kementan Dorong Petani Luwu Timur, Sukses Hilirisasi Produk Pertanian

Petani mengolah produk turunan atau hilirisasi ikan gabus dan cokelat. (Foto: Kementan)

Luwu Timur, Jurnas.com - Pemberdayaan petani yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) di wilayah Luwu Timur, menunjukkan hasil yang baik.

Hal ini terlihat dari kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Delima Hati di desa Watangpanua, Kecamatan Angkona, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Pendampingan dilakukan melalui program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling-up Initiative (READSI), KWT Delima Hati yang sukses memanfaatkan potensi alam yang melimpah di daerah sekitarnya, berupa ikan gabus dan cokelat menjadi bahan produksi abon ikan gabus dan permen coklat, sehingga dapat menambah nilai jual produk untuk meningkatkan pendapatan kelompok tani.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dalam beberapa kesempatan, terus mendorong peningkatan upaya hilirisasi produk dan pemasaran hasil pertanian berorientasi laba.

"Tingkatkan terus kualitas produk olahan pertanian. Hal ini sebagaimana diinstruksikan Presiden Joko Widodo agar petani mengembangkan hilirisasi produk," ujar Amran.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi. Ia mengatakan, petani harus melakukan hilirisasi agar dapat meningkatkan nilai tambah hasil produk pertanian.

"Petani jangan lagi berfikir tanam, petik lalu jual. Bukan lagi zamannya,” ujarnya.

Selain itu, dalam berbagai kesempatan, Dedi Nursyamsi menekankan bahwa ada tiga faktor pengungkit produktivitas dan kualitas pertanian. Pertama, Inovasi teknologi dan sarana prasarana pertanian, kebijakan peraturan perundangan termasuk kearifan lokal, serta SDM Pertanian.

“Poin ketiga, SDM Pertanian menyokong 50 persen peningktan produktivitas pertanian, sisanya masing-masing berimbang menyumbangkan 25 persen,” ujarnya.

Fasilitator Desa Program READSI untuk Desa Watangpanua, Surahman menuturkan, kelompok KWT Delima Hati ini telah menerima manfaat bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) tahun 2021. Di antaranya mesin home indrustri yang dimanfaatkan untuk pembuatan abon ikan gabus.

Ia juga menuturkan, kelompok KWT Delima Hati binaannya ini akan mengikuti Pameran Tingkat Kabupaten yang dilaksanakan Oleh Team Penggerak PKK.

“Saya berharap ke depan kelompok yang saya bina ini dapat semakin maju lagi, sehingga apa yang telah saya kerjakan selama menjadi Fasilitator Desa program READSI dapat memberikan manfaat untuk para petani,” ujarnya saat ditemui pada Jumat, (16/02) di Luwu Timur.

Sekertaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Luwu Timur, Saenab, mengapresiasi kegiatan dari KWT Delima Hati ini. Ia berharap agar kegiatan ini dapat terus jalan dan semakin berkembang lagi ke depannya.

Sejalan dengan itu, Manager READSI Kabupaten Luwu Timur, Rahmatullah Azis mendukung kegiatan KWT Delima Hati Binaan READSI ini.

“Saya berharap ke depannya KWT Delima Hati ini dapat mematenkan nama produknya sendiri sehingga lebih dikenal dan diterima oleh masyarakat luas,” tutupnya.

KEYWORD :

Kementerian Pertanian BPPSDMP Dedi Nursyamsi Hilirisasi Produk Pertanian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :