Presiden Amerika Serikat, Donald Trump/NBC
Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump secara mendadak menjadwalkan percakapan telepon dengan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe dan Presiden China Xi Jinping, di tengah meningkatnya ketegangan seputar Korea Utara. Pejabat Gedung Putih mengatakan, percakapan itu berlangsung pada Senin pagi, waktu Hong Kong, tiba-tiba ditambahkan ke agenda Trump, tanpa diumumkan.
Agenda dadakan itu diperkirakan karena Pyongyang sedang bersiap melakukan uji coba rudal atau uji coba nuklir keenamnya yang kemungkinan jatuh pada Selasa (25/4) tepat peringatan 85 tahun berdirinya Tentara Rakyat Korea (TRK). Trump dan pejabat seniornya mengatakan bahwa semua opsi, termasuk aksi militer, "di atas meja" dalam menangani usaha peluru kendali dan senjata nuklir Korea Utara (Korut), yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Gedung Putih juga akan mengadakan briefing untuk para senator dengan "empat kepala sekolah" di Korea Utara karena pemerintah mempertimbangkan pilihannya dapat menangani Pyongyang. Sekretaris Negara Rex Tillerson, Menteri Pertahanan Jim Mattis, Direktur Intelijen Nasional Dan Coats dan Joseph Dunford, ketua Kepala Staf Gabungan, akan menghadiri pertemuan yang direncanakan pada 26 April, kata Gedung Putih dalam sebuah jadwal.
Pada akhir pekan, Korut menahan seorang warga AS yang telah mengajar di sebuah universitas di sana saat meninggalkan negara tersebut, menurut laporan media yang mengutip pejabat dengan kedutaan besar Swedia di Pyongyang. Tiga orang Amerika sekarang ditahan di negara yang terisolasi.
TRK Korut Amerika Serikat Donald Trump Nuklir