Emmanuel Macron
Paris – Penyelidikan kaitan antara kemenangan Donald Trump dan kekalahan Hillary Clinton pada pilpres Amerika Serikat (AS) akhir tahun lalu, dengan sekelompok peretas asal Rusia memang belum usai. Namun, hal sama dikatakan akan kembali terulang untuk pilpres Prancis bulan ini.
Nama Emmanuel Macron, capres yang akan berduel dengan Marine Le Pen sedang menjadi target sekelompok hacker asal Rusia. Dikutip dari New York Times, tudingan tersebut dibuat berdasarkan laporan yang menyatakan terdapat upaya sistematis pembelotan isi kampanye Macron ke muka publik.
Misalnya, pada 15 Maret lalu, perusahaan keamanan Trend Micro menemukan para peretas mengirimkan pranala web palsu ke email tim sukses Macron. Upaya tersebut diketahui untuk membobol password tim pemenangan.
Satu bulan kemudian, pada 15 April kelompok ini juga berulah dengan mengirimkan surat elektronik atas nama onedrive-en-marche.fr dan mail-en-marche.fr untuk meniru nama partai yang mengusung Macron, yakni En Marche.
Setelah teridentifikasi, petugas siber dan intelijen Prancis menemukan web-web tersebut menuju jejaring intelijen Rusia, yang sering disebut Pawn Storm, Fancy Bear, APT 28, atau Grup Sopacy. Tim intelijen Amerika-Eropa juga meyakini kelompok itu bertanggung jawab atas pilpres AS tahun lalu.
KEYWORD :Pilpres Prancis Macron Marine Le Pen