Sabtu, 23/11/2024 04:45 WIB

Kemdikbudristek Luncurkan Rapor Pendidikan PAUD, Ini Perbedaannya

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) meluncurkan Rapor Pendidikan untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Peluncuran Rapor Pendidikan untuk PAUD (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) meluncurkan Rapor Pendidikan untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pada Selasa (5/3) di Jakarta.

Peluncuran ini juga dibarengi dengan pembaruan data Rapor Pendidikan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah (dikdasmen), serta Rapor Pendidikan Daerah, sebagai referensi untuk menentukan prioritas pembenahan pendidikan.

Berbeda dari Rapor Pendidikan khusus jenjang dikdasmen, Rapor Pendidikan PAUD merupakan hasil dari Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar) PAUD yang dapat dimanfaatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintahan daerah, satuan pendidikan hingga orang tua dalam mendukung satuan pendidikan melakukan pembenahan.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengatakan bahwa berbagai upaya yang dilakukan pada sekolah di berbagai jenjang pendidikan beberapa tahun belakangan ini, telah membawa dampak positif.

Karena itu, mengajak satuan pendidikan untuk terus bersemangat dalam mengukuhkan sinergi dengan Kemdikbudristek. Kementerian juga berkomitmen mendampingi satuan pendidikan mengatasi berbagai tantangan dalam membenahi dunia pendidikan.

"Satuan pendidikan tidak sendirian dalam melakukan proses pembenahan karena ini merupakan usaha bersama. Berbagai alat bantu juga telah disiapkan, untuk bisa dioptimalkan oleh satuan pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas masing-masing," ujar Nadiem.

Rapor Pendidikan, lanjut Mendikbudristek, merupakan bagian dari inisiatif Merdeka Belajar yang menjadi salah satu alat bantu bagi satuan pendidikan untuk melakukan identifikasi kondisi layanan satuan pendidikan, refleksi untuk menentukan prioritas pembenahan, dan menyusun rencana pembelajaran.

Berdasarkan prioritas pembenahan tersebut, satuan pendidikan memiliki acuan dalam melakukan peningkatan kualitas layanan pendidikan di satuannya secara berkelanjutan.

Setelah sebelumnya Rapor Pendidikan yang dilengkapi dengan data level nasional bisa diakses oleh satuan pendidikan pendidikan dasar dan pendidikan menengah, maupun pemerintah daerah; kini satuan PAUD dapat mengakses hasil Sulingjar di Rapor Pendidikan. Dengan demikian, satuan PAUD dapat mengidentifikasi permasalahannya dengan lebih baik demi meningkatkan layanan pendidikannya.

"Peningkatan layanan pendidikan ini butuh dukungan dan kolaborasi dari semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, satuan pendidikan, bahkan orang tua sehingga proses pembenahan yang dilakukan lebih optimal," kata Mendikbudristek.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo, menambahkan bahwa Rapor Pendidikan juga menjadi bukti komitmen Kemdikbudristek dalam upaya membangun kompetensi dan karakter anak bangsa yang selaras dengan nilai luhur Pancasila.

Demi mencapai tujuan tersebut, satuan pendidikan perlu bertransformasi. Hal itu dapat terwujud apabila seluruh warga sekolah dapat memahami dan berkolaborasi menciptakan ekosistem pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan murid.

Pemimpin sekolah, lanjut Anindito, dapat merumuskan strategi dan mengawal jalannya siklus perbaikan layanan secara berkelanjutan menggunakan acuan data di Rapor Pendidikan.

"Rapor Pendidikan merupakan platform yang mengintegrasikan berbagai data pendidikan, terutama data Asesmen Nasional dan Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar), sehingga menjadi alat ukur komprehensif dalam menyajikan kondisi pendidikan Indonesia guna mendorong refleksi dan perbaikan mutu pendidikan," papar Anindito.

Sementara itu, Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen, Iwan Syahril menyebut Rapor Pendidikan merupakan upaya pemerintah melakukan penyelarasan data di bidang pendidikan. Dengan demikian, kebijakan yang diambil pemerintah daerah dalam rangka memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan jadi lebih terukur.

"Sebelumnya mungkin berdasarkan asumsi atau tidak fokus pada kebijakan strategi pendidikan nasional. Dengan Rapor Pendidikan, kita mudah melakukan diskusi dan fokus karena tujuannya bagaimana seluruh daerah menghasilkan SDM pembelajar sepanjang hayat," tutup Iwan.

KEYWORD :

Rapor Pendidikan PAUD Kemdikbudristek Nadiem Anwar Makarim Mendikbudristek




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :