Gedung DPR/MPR RI. (Foto: Dok. Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Aparat gabungan TNI dan Kepolisian menerjunkan 3.355 personel guna mengamankan aksi unjuk rasa di depan DPR/MPR RI dan gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (19/3).
"Dalam rangka pengamanan aksi hari ini di depan gedung DPR/MPR RI kami melibatkan personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, dan Instansi lainnya. Di DPR/MPR RI melibatkan 2.970 personel, dan KPU RI melibatkan 385 personel," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro, Selasa (19/3).
Soal rekayasa lalu lintas, menurut dia, bersifat situasional tergantung kondisi di lapangan. Hal itu baru dilakukan apabila pengalihan arus lalu lintas memang diperlukan.
"Kita lihat nanti jumlah massanya, bila nanti di depan DPR/MPR RI massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas yang akan mengarah ke depan gedung DPR/MPR RI akan kami alihkan, penyekatan di Pulau Dua. Kendaraan dari jalur dalam tol yang akan menuju pintu keluar tol di depan DPR/MPR RI kami tutup dan diluruskan ke arah Slipi," kata dia.
"Juga di sekitaran KPU RI akan di berlakukan rekayasa lalu lintas bilamana eskalasi massa meningkat," sambungnya.
Dia meminta personel yang bertugas mengedepankan tindakan persuasif selama bertugas. Dia juga meminta massa yang akan hadir menyampaikan aksi unjuk rasa sesuai dengan aturan yang ada.
"Kami mengimbau kepada para korlap dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa. Lakukan aksi unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas," tandasnya.
KEYWORD :
Polri demonstrasi gedung DPR KPU lalu lintas