BPPSDMP Kementan menggelar Pelatihan Penyegaran bagi Penyuluh Non Pendamping. (Foto: Kementan)
Kupang, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia (SDM) di sektor pertanian, baik itu penyuluh maupun petani.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) menggelar Pelatihan Penyegaran bagi Penyuluh Non Pendamping Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI).
Kegiatan yang diselenggarakan melalui kerjasama pengelola program dengan UPT Pelatihan Pertanian Pusat dan/atau UPT Pelatihan Pertanian Daerah, termasuk di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini diselenggarakan selama tujuh hari, dimulai Selasa 19-25 Maret 2024.
Pelatihan diadakan untuk meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian di sekitar wilayah program READSI agar dapat mendampingi petani binaannya, khususnya petani miskin, pemuda tani dan wanita tani dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas pertanian secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menekankan bahwa salah satu faktor kunci dalam pembangunan pertanian adalah produktivitas, yang sangat bergantung pada kesiapan dan kapasitas SDM pertanian.
Karenanya, pelatihan ini harus dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan petani dalam upaya meningkatkan produksi pertanian.
"Peningkatan produktivitas itu bukan hanya karena pupuk, bukan karena alat mesin pertanian (Alsintan), bukan karena benih. Akan tetapi, peningkatan produktivitas pertanian juga ditentukan oleh kapasitas SDM pertaniannya," jelas Dedi.
Sementara itu, dalam membuka kegiatan, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan), Muhammad Amin mengungkapkan ada banyak upaya yang dilakukan oleh Kementan untuk menjaga ketahanan pangan.
“Melihat kondisi di beberapa negara yang sudah tidak lagi mengimpor komoditasnya, termasuk negara Indonesia sedang mengalami penurunan produksi pangan, Kementan kini sedang mengupayakan langkah-langkah strategis percepatan di sektor pertanian,” kata Amin.
Beberapa langkah strategis tersebut, di antaranya yakni program optimalisasi lahan, peningkatan areal tanam, program peningkatan indeks pertanaman, dan pompanisasi.
“Program-program itu dilakukan Kementan agar kebutuhan pangan tetap tersedia ketika dibutuhkan masyarakat,” kata Amin.
"Oleh karena itu, saya berharap kepada para penyuluh di lapangan dapat bersama-sama dengan petani untuk meningktan produktivitas pertanian,” imbuhnya.
Manajer READSI, Andi Amal Hayat Makmur menjelaskan, pelatihan ini juga bertujuan meningkatkan kompetensi penyuluh untuk melakukan pendampingan kelompok tani di luar lokasi program READSI dalam rangka mendukung program utama Kementan.
"[Pelatihan] ini adalah komitmen kami untuk meningkatkan sektor pertanian," kata Andi.
Sebagai informasi, pelatihan ini dilaksanakan secara serentak di 5 Provinsi, yaitu Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan NTT, dengan total peserta sejumlah 244 orang dari 15 kabupaten di lokasi program READSI.
KEYWORD :Kementerian Pertanian BPPSDMP Dedi Nursyamsi Produktivitas Petani Penyuluh