BPPSDMP Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Pelatihan Bisnis Lanjutan Program Unggulan bagi petani. (Foto: Kementan)
MOUTONG, Jurnas.com - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Pelatihan Bisnis Lanjutan Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI), khususnya wilayah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Pelatihan yang digelar dari tanggal 26- 27 Maret 2024 ini guna meningkatkan kompetensi (pengetahuan, ketrampilan dan sikap) peserta dalam mengembangkan rencana usaha bersama (kelompok tani/gabungan kelompok tani/asosiasi petani) dengan potensi pasar yang besar di lingkup kegiatan pasca panen, pengolahan hasil pertanian dan pengelolaan produk samping di wilayah program.
Hal tersebut sejalan dengan kebijakan Pemerintah dalam penumbuhan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP), satu kecamatan satu KEP.
Pengadilan Militer Israel Perpanjang Tahanan Rumah bagi Tentara yang Dituduh Melecehkan Tahanan Palestina
Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Muhammad Amin, saat membuka acara pelatihan tersebut mengatakan, perubahan dramatis sedang terjadi dalam pertanian di seluruh dunia sebagai akibat dari globalisasi, liberalisasi, dan urbanisasi yang pesat.
Petani mengintensifkan pola produksi yang ada dan mendiversifikasi usaha pertanian mereka dalam upaya meningkatkan penghidupan mereka.
AS Desak Proposal Gencatan Senjata Diterima, Hamas Khawatirkan Tuntutan Pasukan Israel Tetap di Gaza
“Teknis pengetahuan saja tidak cukup. Agar mampu bersaing dan memanfaatkan peluang baru yang muncul, para petani semakin harus menyesuaikan usaha pertanian mereka dengan perubahan pasar dan meningkatkan efisiensi, profitabilitas dan pendapatan,” kata Amin.
Untuk itu, lanjut Amin, Sekolah Bisnis Lanjutan bagi kelompok tani Program READSI ini memberikan kesempatan kepada petani dan operator rantai nilai terdekat untuk membangun hubungan antara produksi pertanian dan pasar.
Kontras dengan Trump, Harris Akhiri Konvensi Partai Demokrat dengan Seruan Lawan Tirani di Seluruh Dunia
Selain itu, kegiatan ini untuk melakukan evaluasi program pengembangan bisnis pertanian kelompok tani dengan lebih baik dan seluruh usaha/bisnis pertanian dalam satu hilir bisnis, sebagai ujung tombak bisnis yang berkaitan dengan pembeli. Sehingga kelompok tani mengenali pentingnya manajemen bisnis yang baik.
“Dalam peluang perluasan sistem bisnis pertanian ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian seperti input pertanian, produksi pertanian, pengolahan hasil pertanian dan sistem kelembagaan penunjang, maka sangat perlu diperhatikan dalam proses fasilitasi dan pendampingan bagi kelompok tani yang akan mengembangkan usahanya,” kata Amin.
Lebih lanjut, Amin menuturkan, Rencana Bisnis merupakan sebuah peta bagi 6 kelompok tani menuju pembangunan bisnis pertanian yang sukses dan menguntungkan. Setiap kelompok tani yang sudah melakukan usaha atau akan membangun suatu usaha membutuhkan sebuah rencana bisnis yang baik dan berdasarkan fakta riil yang ada di lapangan guna meningkatkan peluang keberhasilan usahanya.
“Sejatinya rencana bisnis harus fleksibel dan tidak menutup kemungkinan mengalami revisi dan pengembangan dibeberapa aspek ketika bisnis mengalami kendala dalam perjalanannya,” kata Amin.
Pelatihan ini, lanjut Amin, dilaksanakan agar mampu menjadi pedoman untuk proses penyusunan rencana bisnis yang baik. “Sehingga ada percontohan pengembangan bisnis yang bisa menjadi bagian untuk meningkatkan peningkatan masyarakat khususnya, masaayarakat yang kurang mampu dan tujuan program READSI menjadi nyata,” katanya.
Amin pun berpesan agar Fasilitator baik dari Offtaker dan Jasa Keuangan memberikan dan membimbing para peserta latihan untuk dapat menyusun Proposal Pengembangan Bisnis yang nantinya dapat bekerjasama dengan baik.
“Sehingga kelompok yang sudah kita bina ini mendapatkan dukungan pembiayaan sebagai modal dan hasil usaha dapat disalurkan ke pasar melalui offtaker yang hari ini bekerjasama membantu pengembangan usaha kelompok tani program READSI,” ujar Amin.
Sebagai informasi, Pelatihan ini diikuti oleh 12 petani dari 4 kelompok tani, dengan komoditi kelapa, kakao, padi sawah dan jagung, disertai oleh 4 Penyuluh Pendamping.
Pada kegiatan pelatihan ini juga dihadikran off taker sebagai mitra Kerjasama dan penyedia jasa keuangan BRI serta Bank BPD Sulteng. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Petani wilayah Program READSI.
KEYWORD :Kementerian Pertanian BPPSDMP Pelatihan Petani Bisnis Lanjutan Readsi Muhammad Amin