Marlen Sitompul | Jum'at, 28/04/2017 11:49 WIB
Ketua Umum Fatayat NU, Anggia Ermarini
Jakarta - Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) mengingatkan akan pentingnya peran perempuan dalam menanamkan nilai-nilai `ahlussunnah wal jama’ah` dan nilai-nilai kebangsaan sejak dini kepada anak-anak.
Ketua Umum
Fatayat NU, Anggia Ermarini mengatakan, semangat
Fatayat NU tercermin dalam `Al Um Madrasatun Ula` yang artinya Ibu (perempuan) adalah Madrasah Pertama dan Utama.
"Sebagai ungkapan yang memberi nilai jika perempuan punya peran penting," kata Anggia, kepada wartawan saat merayakan hari kelahiran (harlah)
Fatayat NU yang ke-67, di Jakarta Selatan, Jumat (28/4).
Organisasi perempuan dibawah naungan NU, kata Anggia, Fatayat memiliki peran penting dalam menjaga NKRI. Dimana, perempuan sebagai modal penting untuk mengembangkan agama dan organisasi dalam menjaga dan mempertahankan keutuhan bangsa dan negara.
"Perempuan sebagai pendidik pertama dan utama dalam keluarga jadi harapan dalam menciptakan generasi yang diharapkan bagi bangsa, negara, dan agama," jelasnya.
Untuk itu, kata Anggia, dalam menyambut harlah yang ke-67,
Fatayat NU mengangkat tema `Memperteguh Islam Nusantara Melalui Penguatan Organisasi Perempuan`.
Menurutnya,
Fatayat NU meluncurkan 1000 Da`iyah (juru dakwah) FORDAF (Forum Da`iyah
Fatayat NU), dan Gerakan Ayo Bersholawat, dengan semangat berdakwah berbasis keluarga.
Selain itu,
Fatayat NU juga menyelenggarakan lomba menyanyi Shobanul Wathon untuk anak-anak. Tujuannya, agar semangat ruhul Jihad, mencintai bangsa dan negara, bisa dimulai dari keluarga.
"Kemudian seminar kesehatan mengenai kanker serviks, lomba mewarnai gambar logo
Fatayat NU untuk anak usia 4 hingga 9 tahun, dan juga bazar dan pasar murah yang menyediakan paket sembako murah, baju-baju pre-loved berkualitas baik, dan aneka pakaian serta makanan," terangnya.
Sebagai puncak peringatan harlah ke-67,
Fatayat NU akan melaksanakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas), sekaligus peluncuran Gerakan Nasional
Fatayat NU Cegah Stunting, dan dirangkai pula dengan tes IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat atau pemeriksaan skrining kanker serviks) untuk 1000 pasien.
Menurutnya, kegiatan itu akan dilaksanakan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada tanggal 4-7 Mei 2017.
"Adapun yang menjadi peserta dalam pertemuan tersebut adalah PP
Fatayat NU dan Pengurus Wilayah
Fatayat NU dari seluruh provinsi. Untuk tes IVA juga akan melibatkan masyarakat yang ada di Palangkaraya," katanya.
KEYWORD :
Fatayat NU Harlah Fatayat NU Peran Perempuan