Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un (Foto: Reuters)
Jakarta - Korea Utara (Korut) kembali melakukan uji coba rudal balistik pada Sabtu, setelah kelompok kapal induk USS Carl Vinson tiba di perairan dekat semenanjung Korea yang akan memulai latihan dengan angkatan laut Korea Selatan.
Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson dalam sebuah pertemuan Dewan Keamanan U.N. di Korut pada Jumat, mengulangi pernyataan Donald Trump bahwa semua opsi ada di meja, jika Pyongyang bertahan dengan pengembangan nuklir dan misilnya.
Kepada wartawan, Presiden AS, Trump menyampaikan pesan ke Korut setelah ujicoba tersebut, "Anda akan segera tahu" namun sayang tidak menjelaskan secara detail. Dalam wawancara terpisah dengan CBS News yang dirilis pada Sabtu, Trump mengatakan AS dan China "tidak akan pernah senang" dengan sebuah uji coba nuklir tersebut.
Presiden Korsel Upayakan Dialog dan Jalan Penyatuan dengan Pyongyang yang Dianggap Terisolasi
Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan dalam pertemuan U.N bahwa bukan hanya China yang dapat memecahkan masalah Korut. "Kunci untuk memecahkan masalah nuklir di semenanjung tidak terletak di tangan pihak China," kata Wang dilansir Reuters
Dalam sebuah komentar pada Sabtu, kantor berita resmi China Xinhua mengatakan, Korut dan AS perlu melangkah dengan hati-hati. "Jika kedua belah pihak gagal membuat konsesi semacam itu, maka tidak hanya kedua negara, namun seluruh wilayah dan seluruh dunia akhirnya membayar harga mahal untuk kemungkinan konfrontasi."
Rudal Jarak Jauh Terbaru Angkatan Laut AS dapat Mengubah Keseimbangan di Laut Cina Selatan
Trump, dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada Kamis, memuji pemimpin China Xi Jinping karena "berusaha keras" di Korea Utara, namun Ia juga memperingatkan akan ada "konflik mayor besar.
Korut telah melakukan kegiatan rudal dan senjata nuklir dengan tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dan diyakini telah membuat kemajuan dalam mengembangkan rudal jarak menengah dan rudal yang diluncurkan di kapal selam.
Ketegangan di semenanjung Korea semakin membara selama berminggu-minggu karena kekhawatiran Korut melakukan uji coba rudal jarak jauh, atau uji coba nuklir keenam, dalam peringatan 15 tahun kelahiran pendiri negara tersebut.
Paus Fransiskus, berbicara kepada wartawan, meminta negara lain untuk menengahi perselisihan antara Pyongyang dan Washington, dengan mengatakan bahwa dunia mempertaruhkan perang yang menghancurkan.
KEYWORD :Rudal Semenanjung Korea Korea Selatan Amerika Serikat