Wakil Ketua MPR, Fadel Muhammad menerima kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri Libya, Mohamed Khalil AbuBakr Issa. (Foto: Humas MPR)
Jakarta, Jurnas.com - MPR bagi pemerintah Libya merupakan lembaga negara yang penting. Bukti dari pentingnya MPR bagi negara yang berada di Afrika bagian utara itu adalah mendapat kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri Libya, Mohamed Khalil AbuBakr Issa.
Dalam kunjungan sehari di Indonesia, Khalil AbuBakr, diterima oleh Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad, di ruang kerja, Lt.9, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, 26 April 2024. Dalam kunjungan di komplek parlemen, Khalil AbuBakr didampingi oleh Duta Besar Libya untuk Indonesia, Zakarya MM El Moghrabi.
Selepas pertemuan dengan Khalil AbuBakr, Fadel Muhammad kepada wartawan mengatakan banyak hal yang dibahas dengan pria alumni University of Benghazi itu. Dikatakan, Libya ingin hubungan diplomatik dengan Indonesia ditingkatkan. Saat ini pemerintah Indonesia belum membangun gedung kantor kedutaan besar yang mengalami kerusakan akibat konflik yang terjadi di negara itu beberapa waktu yang lalu. “Khalil AbuBakr mengatakan sekarang negaranya sudah aman dan damai, sudah tidak tidak ada pertikaian”, ujar Fadel Muhammad.
Diungkap, dulu di Libya ada ribuan pelajar Indonesia yang mendapat beasiswa. “Ada yang dari lembaga pendidikan Al Khairaat”, tutur pria alumni ITB itu. “Dari lembaga pendidikan yang lain juga banyak”, tambahnya. Pemerintah Libya, menurut Fadel Muhammad membuka kembali program beasiswa untuk para pelajar dari Indonesia. “Sebelum konflik pecah di Libya, sudah banyak pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan di sana”, ungkapnya.
Kepedulian Libya kepada Indonesia menurutnya tidak hanya melimpahnya program beasiswa namun negara yang berbatasan dengan Tunisia itu juga banyak membantu pembangunan masjid di Indonesia.
Sebelum tiba di Indonesia, Khalil AbuBakr lebih dahulu melakukan kunjungan ke Malaysia. Di negeri jiran, ia melakukan kesepakatan kerja sama dengan para pengusaha. Apa yang dilakukan di Malaysia menurut Fadel Muhammad juga akan dilakukan di Indonesia. “Bahkan Beliau mengundang saya dan para pengusaha di sini untuk berkunjung ke sana”, ungkapnya. “Insya Allah saya datang dan akan bertemu dengan Khalil AbuBakr dan Presiden Libya untuk membuka kembali hubungan bisnis kedua negara”, paparnya.
Potensi bisnis di negeri yang berbatasan dengan Mesir itu sangat potensial. Pertamina dikatakan pernah mempunyai lahan yang cukup besar di sana. “Kita bisa ekspor pulp and paper yang mutunya sangat bagus”, ujarnya. “Bidang medical seperti produk kimia farma juga bisa diandalkan selain produk makanan dan minuman”, tambahnya. Pemerintah Libya diakui menunggu produk-produk dari Indonesia yang sangat mereka butuhkan.
Kedatangan Khalil AbuBakr menurut Fadel Muhammad merupakan tanda dan langkah baru hubungan Indonesia-Libya. “Mereka membuka kembali program beasiswa dan bisnis”, ujarnya. Banyaknya penerbangan ke Libya juga bisa meningkatkan jumlah wisatawan kedua negara.
Selepas mengadakan kunjungan ke MPR, Khalil AbuBakr direncanakan akan mengadakan pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Pahala Nugraha Mansury. “Dalam pertemuan itu akan dibahas berbagai masalah peningkatan hubungan kedua negara”, ujar Fadel Muhammad.
KEYWORD :Kinerja MPR Fadel Muhammad Libya Beasiswa