Ilustrasi kecerdasan buatan (Foto: Doknet)
Jakarta, Jurnas.com - Direktur Jenderal Diktiristek Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), Abdul Haris, menyebut kehadiran kecerdasan buatan (AI) seiring perkembangan teknologi, mampu mendukung kemajuan pendidikan tinggi.
Sebagai contohnya teknologi dapat memberikan kemudahan bagi mahasiswa, sekaligus solusi atas berbagai tantangan dan masalah yang dihadapi oleh perguruan tinggi.
"Kami juga sangat berharap pendidikan tinggi bisa didukung oleh perkembangan teknologi yang begitu pesat," kata Haris dalam kegiatan `Leading Effective Integration of GenAI in Higher Education`, di Jakarta pada Kamis (25/4) kemarin.
Haris mengatakan saat ini AI sudah banyak digunakan dalam pembelajaran. Di antaranya materi belajar yang bersumber dari AI, pekerjaan administrasi, hingga evaluasi dan asesmen yang memanfaatkan AI.
"Yang paling mudah untuk riset itu Mendeley, itu AI. Itu yang paling sederhana tapi paling berarti," ujar dia.
Pendiri Indonesia Cyber Education (ICE) Institute, Prof. Paulina Pannen, mengatakan dampak penerapan AI di bidang pendidikan terus berkembang dan meluas. Salah satunya ChatGPT yang banyak digunakan di tingkat global.
"Fenomena ini perlu menjadi perhatian para pendidikan karena akan memberikan dampak yang signifikan bagi masa depan dunia pendidikan," kata Paulina.
Kegiatan `Leading Effective Integration of GenAI in Higher Education` mempertemukan para pemangku kepentingan bidang pendidikan tinggi di kawasan Asia Tenggara, terutama para pejabat senior dari kementerian terkait, pimpinan dan perwakilan dari institusi-institusi pendidikan tinggi, serta perwakilan dari kalangan swasta dan lembaga-lembaga internasional.
Pertemuan ini berupaya mewujudkan suatu dialog kebijakan serta mekanisme bertukar pikiran antara para pemangku kepentingan di wilayah Asia Tenggara.
KEYWORD :Kemdikbudristek Abdul Haris Kecerdasan Buatan Pendidikan Tinggi