Seorang pelanggan meninggalkan restoran cepat saji KFC di Dengkil, di luar Kuala Lumpur 3 November 2012. REUTERS
KUALA LUMPUR - KFC Malaysia untuk sementara menutup gerainya di negara tersebut, dengan alasan kondisi ekonomi yang sulit. Media lokal melaporkan bahwa penutupan tersebut disebabkan oleh boikot atas dugaan adanya hubungan dengan Israel.
Malaysia, negara mayoritas Muslim, adalah pendukung setia Palestina, dan beberapa merek makanan cepat saji Barat di negara tersebut, seperti di beberapa negara Muslim lainnya, telah menjadi sasaran kampanye boikot atas serangan militer Israel di Gaza.
QSR Brands (M) Holdings Bhd, yang mengoperasikan waralaba KFC dan Pizza Hut di Malaysia, mengatakan pihaknya menutup sementara gerai KFC "sebagai respons terhadap kondisi ekonomi yang menantang".
“QSR Brands dan KFC Malaysia telah mengambil langkah proaktif untuk menutup sementara gerai sebagai cara untuk mengelola peningkatan biaya bisnis dan fokus pada zona perdagangan dengan keterlibatan tinggi,” katanya dalam sebuah pernyataan pada Senin malam. Pernyataan itu tidak menanggapi laporan media.
Tidak disebutkan berapa banyak toko yang terkena dampaknya, namun media lokal melaporkan lebih dari 100 gerai ditutup sementara.
Karyawan dari toko yang terkena dampak ditawari kesempatan untuk pindah ke gerai di area dengan keterlibatan pelanggan yang lebih tinggi, kata QSR Brands.
Demokrat Waspadai Kehadiran Kelompok pro-Palestina yang Tuntut Embargo Senjata dalam Konvensi
Israel Palestina Boikot Produk KFC Malaysia