Illustrasi Pekerja dan Petani Tembakau. (Foto istimewa)
Jakarta, Jurnas.com - Hingga Februari 2024, jumlah pengangguran di Indonesia turun jadi 7,2 juta orang.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, penurunan terjadi di tengah jumlah penduduk usia kerja bertambah, diikuti dengan jumlah angkatan kerja yang juga bertambah.
"Pada Februari 2024 terdapat 7,20 juta penganggur atau setara dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,8%," kata Amalia dalam Rilis BPS, Senin (6/5/2024).
Angka ini lebih rendah jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan bahkan lebih rendah dibandingkan tingkat pengangguran sebelum pandemi Covid-19, di mana pada Februari 2020 sebesar 4,94%.
Selama setahun terakhir, lapangan usaha akomodasi dan makan minum, perdagangan dan administrasi pemerintahan menjadi sektor tertinggi peningkatan tenaga kerja, yaitu masing-masing sekitar 0,96 juta orang, 0,85 juta orang dan 0,76 juta orang.
KPK Akan Dalami Kewenangan Erick Thohir Terkait Akuisisi PT Jembatan Nusantara oleh ASDP
Data BPS mencatat, jumlah penduduk usia kerja per Februari 2024 sebanyak 214 juta orang atau naik 2,41 juta orang dari Februari 2023. Dari situ, jumlah angkatan kerja 149,38 juta atau naik 2,76 juta dan bukan angkatan kerja 64,64 juta atau turun 350 ribu orang.
Dari jumlah angkatan kerja itu, BPS mencatat total orang yang bekerja sebanyak 142,18 juta orang atau naik 3,55 juta orang dari Februari 2023. Sedangkan pengangguran turun 790 ribu orang, menjadi 7,2 juta orang pada Februari 2024.
"Dari angkatan kerja, tidak semua terserap di pasar tenaga kerja, sehingga terdapat pengangguran 7,20 juta orang," ujar Amalia.
Adapun rincian dari penduduk yang bekerja sebanyak 142,18 juta, terdiri dari pekerja penuh 93,27 juta orang, atau naik 1,11 juta orang, lalu pekerja penuh waktu 36,80 juta orang atau turun 0,08 juta orang, dan setengah pengangguran sebanyak 12,11 juta orang atau naik 2,52 juta orang.
KEYWORD :BPS Pengangguran Angkatan Kerja