Konferensi pers Grand Launching SMMPTN-Barat 2024 (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Peluang melanjutkan studi ke perguruan tinggi masih terbuka untuk calon mahasiswa, menyusul bergulirnya pendaftaran Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) Wilayah Barat mulai 4 Mei 2024 pukul 15.00 lalu.
Tahun ini, ada lebih 890 program studi (prodi) yang didaftarkan oleh 25 perguruan tinggi negeri (PTN) dengan total daya tampung mencapai 16.564. Rincian prodi yang ditawarkan dapat mengakses laman resmi SMMPTN Barat.
Wakil Ketua SMMPTN-Barat, Prof. Ibrahim, mengatakan Konsorsium Badan Kerja Sama PTN Barat tahun ini terdiri dari 25 PTN umum, seni, dan agama Islam yang tersebar di wilayah Sumatera dan Jawa bagian barat. Jumlahnya tidak statis setiap tahun, melainkan berdasarkan kesepakatan yang disetujui.
"Tidak semua perguruan tinggi yang tergabung dalam Badan Kerja Sama (BKS) itu menyelenggarakan (seleksi mandiri) karena mereka juga bisa menyelenggarakan masing-masing," kata Prof. Ibrahim dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin (6/5).
"Dan dalam Permendikbud memang jalur mandiri itu bisa diselenggarakan sendiri bisa diselenggarakan konsorsium," lanjut dia.
Adapun pelaksanaan SMMPTN-Barat, lanjut Prof. Ibrahim, diselenggarakan setelah pengumuman Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT), dengan harapan memberikan kesempatan bagi calon mahasiswa yang tidak lulus dalam seleksi sebelumnya.
"Nanti teman-teman yang enggak lulus SNBT bisa mendaftar lagi di jalur ini. Mereka yang sudah diterima di SNBT maupun SNBP (Seleksi Nasional Berbasis Prestasi) tidak boleh mendaftar melalui jalur mandiri," terang dia.
Prof. Ibrahim memastikan bahwa pihaknya akan mendapatkan data utuh mengenai peserta yang telah dinyatakan lolos SNBP maupun SNBT, guna mengantisipasi calon mahasiswa yang telah lolos mendaftar di SMMPTN-Barat.
"Kami akan melakukan filter lagi nama-nama siapa saja yang seharusnya tidak mendaftar tapi mendaftar," kata Rektor Universitas Negeri Bangka Belitung tersebut.
Ketua BKS PTN-Barat, Prof. Dr. Muryanto Amin mengatakan terdapat cukup banyak perbaikan untuk seleksi tahun ini menyusul rekomendasi yang dikeluarkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Itjen Kemdikbudristek terkait SMMPTN-Barat tahun lalu.
Dalam Prosedur Operasional Baku (POB) terbaru mencakup permasalahan teknis namun sensitif, antara lain ketentuan mengenai kursi yang tidak terpakai, calon mahasiswa yang tidak melakukan daftar ulang, serta keterisian prodi-prodi yang kurang peminat.
"Jadi selama dia tidak ikut ujian, lalu kemudian ada yang lulus tapi tidak daftar ulang, itu kursinya tidak bisa dipakai. Atau lulus tapi tidak mendaftar ulang tau kurang berminat mendaftar di prodi itu, memang (kursinya) tidak bisa dipakai," ujar Prof. Dr. Muryanto.
Dia juga menggarisbawahi bahwa prodi yang dibuka dalam SMMPTN-Barat tahun ini sudah lengkap dengan kuota yang tersedia. Artinya, tidak ada lagi penambahan kuota di luar kesepakatan.
"Misalnya kedokteran, kalau di PTN ini sudah tertulis kuotanya lima, itu kita sudah punya SK sejak awal kuota, bahwa kuotanya cuma lima ya lima, enggak boleh jadi enam di akhir," sambung dia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Diktiristek Kemdikbudristek, Abdul Haris, meminta BKS PTN-Barat ke depannya membuka jalur Kurikulum Merdeka untuk mengakomodasi peserta didik yang telah menerima penerapan Kurikulum Merdeka di masing-masing satuan pendidikan sebelumnya.
"Bagaimanapun karena ada penyederhanaan dari sisi muatan, karena ritme yang sama, akan ada ketimpangan. Jadi harus ada kesamaan dalam penerimaan jalur mandiri, khususnya untuk Kurikulum Merdeka Belajar," ucap Haris.
KEYWORD :SMMPTN-Barat 2024 Seleksi Mandiri Mahasiswa Baru