Ilustrasi kejahatan seksual (Foto: Doknet)
Payakumbuh, Jurnas.com - Ancaman ini makin serius, seiring dengan marak dan padatnya penghuni dunia digital. Tidak semua berniat baik dan memberi manfaat, terlebih di kalangan remaja dan siswa sekolah. Bullying berbuntut pemerasan dengan menggunakan foto atau video tak senonoh, telah memicu banyak korban.
”Banyak siswa dan remaja kita gampang dibuat penasaran dengan beragam konten dan link di platform digital. Mulanya adegan lucu-lucuan yang bikin orang tertarik. Tapi lama-lama video lucu itu berbentuk pornoaksi yang belum pantas ditonton anak sekolah,” kata Kepala Seksi SMK Dinas Pendidikan Wilayah IV Sumatera Barat Iyus.
Iyus menyampaikan hal itu saat menjadi narasumber dalam webinar literasi digital untuk segmen pendidikan, yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, Selasa (7/5). Webinar digelar sekaligus di Kota Payakumbuh, Kab. Lima Puluh Kota, dan Kab. Tanah Datar.
Usman Kansong Mundur dari Dirjen IKP
Mengupas topik ”Waspada Kejahatan Seksual di Dunia Digital”, webinar diikuti ratusan siswa dan tenaga pendidik yang menggelar nonton bareng (nobar) di sekolah masing-masing. Di antaranya, SMAN 1 Payakumbuh, SMAN 1 Sungayang, SMAN 2 Situjuah Limo Nagari, SMA PGRI Payakumbuh, SMAN Padang Gating, SMAN X Koto, SMAN 2 Sungai Tarab, SMAN Lintau Buo, SMAN Harau Limapuluh Kota serta SMAN 1 Lareh Sago Halaban.
Melanjutkan paparannya, Iyus mengatakan, tidak sedikit juga warganet yang jadi korban jebakan. Diminta foto atau video, disuruh melepas jilbab, kemudian berujung pemerasan hingga menguras saldo tabungan. ”Ini dampak serius interaksi di ruang digital yang mesti jadi tanggung jawab guru dan orang tua. Mereka mesti berkolaborasi untuk mencegahnya,” terang Iyus dalam diskusi yang dipandu Iin Mendah selaku moderator.
Dari perspektif berbeda, Mahir Institute Partner Ardiansyah mengatakan, kita terkadang kepo kalau ada foto cewek cantik dengan baju tak seronok. Atau, mudah tergoda ketika ada cowok ganteng ngajak kenalan. ”Intinya, hati-hati pada orang yang baru dikenal, apalagi percakapan berujung minta foto atau video pribadi,” tuturnya.
Ardiansyah menegaskan prinsip untuk tidak mudah memberikan data pribadi. Sebab, hal itu akan dijadikan bahan mentah oleh orang tak bertanggung jawab untuk bikin pornoaksi yang bisa menjadi alat pemerasan. Karena itu, tolak, kalau perlu blokir, jika orang itu tak dikenal.
”Waspada, sering juga video call di-screen shoot, kemudian mereka olah secara digital yang ujungnya memeras secara seksual. Jadi? Stop dengan jarimu, jangan malah sharing ke media sosial. Kalian sendiri yang bisa menghentikan kejahatan seksual di jagat digital,” simpu Ardiansyah.
Sementara, CEO PT Elok Prima Asia Erlan Primansyah mengingatkan pentingnya memperkuat perangkat lunak saat berinteraksi di ruang digital. Selain itu, bikin password yang kuat dan ganti secara berkala. Lalu, hanya meng-install pengaman antivirus dari aplikasi resmi, seperti dari Google Play Store atau App Store.
Selain itu, jangan sembrono membuka link yang berpeluang mengakses situs pornografi. Acuan amannya, akses fitur di daftar Trusted Platform Module yang aman dan terpercaya. ”Abaikan permintaan dari orang yang baru dikenal, apalagi janji ngasih hadiah ratusan juta asal mau kirim foto tak senonoh. Ingat, tidak ada makan siang gratis,” pungkas Erlan Primansyah.
Untuk diketahui, webinar seperti digelar di beberapa wilayah Sumatera Barat ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemenkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Sampai dengan akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemenkominfo.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo.
KEYWORD :Kemenkominfo Tips Pencegahan Kejahatan Seksual Dunia Digital