Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto. (Foto dok. Kemenko Perekonomian/Jurnas)
Jakarta, Jurnas.com - Triwulan I tahun 2024, Pertumbuhan ekonomi Indonesia naik sebesar 5,11%. Kenaikan ini lebih besar jika dibandingkan dengan kenaikan di triwulan I 2023 yang sebesar 5,04%
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto mengatakan meski ada pertumbuhan di 2024, tetapi menurutnya itu tidak cukup dan perlu terus ditingkatkan.
Adapun beberapa wilayah Indonesia yang turut menyumbang dan mengalami kenaikan ekonomi yakni, Maluku, Papua, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Jawa yang menjadi kontributor tertinggi terhadap PDB Nasional, yakni 57,70%.
Luhut Panjaitan sebelum Airlangga Mundur Ketum Golkar: Kita Harus Kompak, Jangan Mau Diintimidasi
"Pertumbuhan ekonomi sebesar 5% tidak cukup, harus bisa didorong dikisaran 6-7% dan disertai investasi yang tumbuh 6,8 %," ucap dia.
Adapun cara yang dapat dilakukan untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi, yakni dengan mendorong ekonomi Indonesia untuk menjadi lebih transformatif.
`Mendorong ekonomi lebih transformatif dengan menjalin kerja sama global. Indonesia sudah berhasil jadi tuan rumah G-20, punya kepemimpinan soft power. Kalau ekonomi kita kuat negara lain melihat kita," ujar Airlangga.
Selain berhasil menjadi tuan rumah G-20, Airlangga menuturkan peran Indonesia juga sudah banyak terlihat di maya dunia, dan hal tersebut membuat ekonomi Indonesia menjadi lebih kuat.
Adapun beberapa peran Indonesia, yakni keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023, IPEC (Indo-Pacific Economic Framework), AZEC (Asia Zero Emission Community), dan Aksesi OECD.
Kemudian, peran lainnya ialah Indonesian-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement, dan IK-CEPA (Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement).
Airlangga menambahkan lewat peran diplomasi yang hebat, telah membantu partisipasi Indonesia pada perdagangan global, kenaikan nilai ekonomi digital hingga 40%, Indonesia menjadi prioritas pendanaan awal transisi energi dan ekonomi hijau.
Serta pembebasan bea masuk dari Korea Selatan terhadap 95,5% dari total pos tarif, peningkatan kerja sama ekspor-impor, dan menaikan neraca perdagangan Indonesia terhadap EU sebesar US$ 8 miliar pada 2022 atau meningkat 42,03% atau US$ 6,9 miliar dari 2021.
Kemudian, Airlangga menyatakan pada 2025 mendatang, pemerintahan memiliki beberapa sasaran pencapaian dalam pertumbuhan ekonomi yakni, PDP nominal sebanyak US$ 9,8 triliun, menjadi 5 besar PDP terbesar.
Serta mencapai target middle income class sebesar 80%, mencapai GNI perkapita US$ 30.300, dan rata-rata pertumbuhan investasi sebesar 6,8%.
KEYWORD :Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Pertumbuhan Ekonomi