Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaksanakan Sosialisasi Indonesia`s FOLU Net Sink 2030 di tingkat Sub Nasional di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Senin (20/5/2024). (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali melanjutkan sosialisasi Indonesia`s FOLU Net Sink 2030 tingkat sub nasional di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (20/5).
"Melalui program Indonesia`s FOLU Net Sink 2030, kita berupaya mencapai tingkat emisi GRK (gas rumah kaca) -140 juta ton CO2e pada tahun 2030," kata Staf Ahli Menteri LHK Bidang Industri dan Perdagangan Internasional, Novia Widyaningtyas dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Selasa (21/5).
Lebih lanjut, Novia mengatakan bahwa agenda Indonesia`s FOLU Net Sink 2030 menggunakan empat strategi utama, yakni pencegahan deforestasi, konservasi dan pengelolaan hutan lestari. Kemudian perlindungan dan restorasi lahan gambut serta peningkatan serapan karbon.
DPR Sepakati RUU KSDAHE Dibawa ke Paripurna
"Fokus utama FOLU Net Sink 2030 ini adalah mengurangi emisi gas rumah kaca, dengan sektor kehutanan dan penggunaan lahan memegang peranan penting, berkontribusi sebesar 25,4% terhadap target nasional," ujar dia.
Khusus untuk wilayah Jawa, lanjut Novia, program ini disusun dengan memperhatikan karakteristik spesifik wilayah tersebut, seperti daya dukung dan daya tampung air.
Luasan lahan kritis. D.I. Yogyakarta dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan tutupan lahan hutan yang minim, menjadi fokus utama dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Dalam menyusun rencana operasional yang detail dan agar dapat diterapkan secara efektif, lanjut Novia, KLHK pun bekerja sama dengan tim pakar dari berbagai universitas, termasuk UGM, IPB, Universitas Brawijaya, dan ITB.
Novia menerangkan, terdapat 7 (tujuh) Rencana Operasional (RO) di Region Jawa dan 6 (enam) RO yang dapat diterapkan di D.I. Yogyakarta, yang terdiri dari RO1 pencegahan laju deforestasi pada lahan mineral, RO4 Pembangunan Hutan Tanaman.
Kemudian RO7 Peningkatan Cadangan Karbon dengan Rotasi, RO8 Peningkatan Cadangan Karbon Non Rotasi, RO11 Perlindungan Konservasi Keanekaragaman Hayati dan RO12 Pengelolaan Mangrove.
Novia juga menyebutkan bahwa dukungan internasional yang terus mengalir, menunjukkan keseriusan dunia dalam menangani isu perubahan iklim dan melihat potensi Indonesia dalam kontribusinya pada pengendalian perubahan iklim global.
"Saat ini dukungan internasional terhadap implementasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 terus mengalir terutama terkait kontribusi pendanaan."
"Keunggulan komparatif sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya, best practices dalam pengelolaan lingkungan dan kehutanan dan kerja kolaborasi berbagai pihak serta dukungan kerjasama internasional adalah kunci utama keberhasilan Indonesia untuk mencapai target net sink di tahun 2030," ujar Novia.
KEYWORD :KLHK FOLU Net Sink 2030 Emisi GRK emisi gas rumah kaca