Minggu, 24/11/2024 13:35 WIB

Wapres Dorong Pengembangan Perbankan Syariah di Aceh

Perkuat Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) yang diyakini efektif menjangkau masyarakat yang belum terlayani bank-bank besar

Wakil Presiden (Wapres) KH. Ma’ruf Amin. (Foto istimewa)

Banda Aceh, Jurnas.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma`ruf Amin resmikan dua Desa Binaan Klaster Nilam dan Kopi Bank Syariah Indonesia (BSI) Aceh di Jalan Teungku Daud Beureuh Banda Aceh, Kamis (30/5/2024).

Wapres menyinggung soal upaya pengembangan industri perbankan syariah di wilayah Aceh.

“Pertama, perluas jangkauan dan perkuat layanan perbankan syariah. Dorong ekspansi dan peningkatan kualitas layanan perbankan syariah sehingga industri perbankan syariah di Aceh lebih kompetitif dan berdaya saing,” ujar Wapres.

Wapres juga meminta agar penyaluran KUR lebih optimal dan intensif, hingga menjangkau lebih banyak pelaku UMKM produktif di berbagai daerah dan mendorong penciptaan lapangan kerja baru.

“Selain itu, perkuat Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) yang diyakini efektif menjangkau masyarakat yang belum terlayani bank-bank besar. Hal ini penting untuk mendorong inklusi keuangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di daerah perdesaan,” instruksinya.

Lebih lanjut, Wapres juga meminta agar aksesibilitas layanan perbankan terus ditingkatkan, salah satunya dengan memperluas jaringan ATM hingga ke daerah-daerah, termasuk antisipasi kebutuhan ATM saat penyelenggaraan PON XXI 2024 pada September mendatang.

“Kembangkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia perbankan syariah. Program pengembangan SDM perbankan syariah ini harus menjadi prioritas mengingat tingginya kebutuhan SDM di sektor ini,” pintanya lagi.

Sebab, tutur Wapres, ketersediaan tenaga kerja yang kompeten dan berintegritas tinggi akan mendukung pertumbuhan dan daya saing industri perbankan syariah. Pengembangan kompetensi juga harus mencakup penguasaan teknologi informasi di sektor perbankan syariah.

“Terus tingkatkan literasi, inklusi, dan digitalisasi keuangan syariah di Aceh. Tingkatkan sinergi dan kolaborasi multipihak secara berkesinambungan dalam peningkatan literasi masyarakat. Perluas edukasi keuangan syariah, mulai dari tingkat sekolah, pesantren, universitas, hingga komunitas masyarakat,” kata Wapres mengarahkan.

Selanjutnya, ungkap Wapres, seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat, digitalisasi menjadi hal yang tidak bisa ditunda. Untuk itu, industri perbankan syariah harus siap dengan infrastruktur digital yang andal dengan tingkat keamanan yang tinggi.

“Saya berharap gedung baru BSI ini tidak hanya menjadi penopang aktivitas operasional perbankan syariah, tetapi juga sebagai poros penggerak pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di Aceh. Sejalan dengan itu, Desa Binaan BSI diharapkan membantu meningkatkan kapasitas ekonomi di daerah perdesaan guna mewujudkan kesejahteraan yang lebih luas bagi masyarakat Aceh,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Klaster Perkebunan Kopi di Desa Gegerung dapat menghasilkan panen sebesar 69 ton dengan lahan seluas 30 hektar, dan jumlah mitra sebanyak 600 jiwa.

Sementara Klaster Perkebunan Nilam di Desa Blang Mee mampu menghasilkan 4.199 kg panen daun kering dan 102 kg sulingan minyak, dengan lahan pada tahap 1 seluas 6,6 hektar dari 20 hektar lahan yang direncanakan. Adapun desa binaan ini memiliki mitra sebanyak 365 jiwa.

KEYWORD :

Bank Syariah Indonesia Perbankan Aceh




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :