Emmanuel Macron
Paris – Persaingan Marine Le Pen dan Emmanuel Macron memenangkan kursi nomor satu di Prancis kembali tersaji dalam sebuah debat terbuka, Rabu (3/5) waktu setempat. Keduanya memaparkan kebijakan-kebijakan strategis jelang pencoblosan putaran kedua yang akan digelar Minggu 7 Mei 2017 mendatang.
Le Pen, dalam pemaparannya menyinggung Macron yang disebut sebagai kandidat ‘globalisasi biadab’ dengan latar belakang keuangan dan pemerintahnnya. Capres perempuan itu menuduh Macron akan menggunakan Prancis sebagai penganut kapitalisme akut jika menduduki kursi presiden.
Sementara itu, Macron melayangkan serangan balik dengan menyatakan Le Pen sebagai capres yang kerap kali mengambil keuntungan dari ketakutan masyarakat. Ia mengkritisi program Le Pen yang ingin memisahkan diri dari Uni Eropa sebagai buntut kekhawatirannya terhadap isu terorisme agama.
“Seorang yang berkuasa dengan ketakutan sedang berhadapan denganku,” kata Macron dikutip dari BBC.
Pasca debat, stasiun televisi Prancis menemukan sebagian besar penonton cenderung menyetujui pernyataan-pernyataan Macron ketimbang Le Pen. Sebanyak 63% menganggap Macron lebih meyakinkan dari pada pesaingnya.
Perlu diketahui, debat merupakan jalan bagi kedua kandidat untuk meyakinkan 18% pemilh yang belum menentukan pilihan suaranya dalam pemilu putaran kedua, berdasarkan survey yang beredar. Baik Le Pen maupun Macron, jika keduanya terpilih, akan menentukan nasib Prancis ke depan. Apakah tetap berada di bawah Uni Eropa atau mengikuti jejak Inggris.
Pemilu Prancis Macron Le Pen