Sabtu, 28/09/2024 17:13 WIB

Dianggap Lakukan Kejahatan Perang saat Bebaskan Sandera, Israel Tuding PBB Memfitnah

Dianggap Lakukan Kejahatan Perang saat Bebaskan Sandera, Israel Tuding PBB Memfitnah

Orang-orang berjalan di antara puing-puing, setelah serangan Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah, 9 Juni 2024. REUTERS

JENEWA - Kantor hak asasi manusia PBB pada Selasa mengatakan pembunuhan warga sipil di Gaza selama operasi Israel untuk membebaskan empat sandera, serta penahanan tawanan oleh kelompok bersenjata Palestina di daerah padat penduduk, bisa berarti kejahatan perang.

Israel mengatakan operasi tersebut, yang disertai dengan serangan udara, terjadi pada hari Sabtu di jantung lingkungan perumahan di wilayah Nuseirat, Gaza tengah, tempat Hamas menyandera para sandera di dua blok apartemen terpisah.

Operasi tersebut menewaskan lebih dari 270 warga Palestina, menurut pejabat kesehatan Gaza.

“Cara serangan yang dilakukan di daerah padat penduduk menimbulkan pertanyaan serius apakah prinsip pembedaan, proporsionalitas dan tindakan pencegahan – sebagaimana diatur dalam hukum perang – dihormati oleh pasukan Israel,” Jeremy Laurence, juru bicara untuk kantor hak asasi manusia PBB, kata.

Laurence menambahkan bahwa penyanderaan di daerah padat penduduk oleh kelompok bersenjata Palestina “menempatkan nyawa warga sipil Palestina, serta para sandera itu sendiri, pada risiko tambahan akibat permusuhan.”

“Semua tindakan yang dilakukan kedua belah pihak mungkin merupakan kejahatan perang,” katanya.

Menanggapi pernyataan tersebut, Misi Tetap Israel untuk PBB di Jenewa menuduh Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB "memfitnah Israel".

“Korban akibat perang terhadap warga sipil ini adalah produk dari strategi Hamas yang disengaja untuk memaksimalkan kerugian sipil,” kata misi tersebut.

Konflik di Gaza dipicu ketika pejuang Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober dan menewaskan sekitar 1.200 orang, menurut penghitungan Israel. Pemboman dan invasi Israel selanjutnya ke Gaza telah menewaskan lebih dari 37.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan di daerah kantong yang dikelola Hamas.

Orang-orang bersenjata membawa sekitar 250 sandera kembali ke Gaza pada 7 Oktober, lebih dari 100 di antaranya dibebaskan dan ditukar dengan sekitar 240 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel selama gencatan senjata selama seminggu pada bulan November.

Menurut penghitungan Israel, terdapat 116 sandera yang tersisa di daerah kantong pantai tersebut, termasuk sedikitnya 40 orang yang dinyatakan tewas secara inabstia oleh pihak berwenang Israel.

KEYWORD :

Israel Palestina Genocida Gaza Kejahatan Perang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :