Kamis, 26/12/2024 04:22 WIB

KKN UMK dan IPDN Bantu Validasi Data Stunting di Kudus

713 mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) dan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di 123 desa se-Kabupaten Kudus

Pelepasan mahasiswa UMK yang akan menjalani KKN-Tematik (Foto: Muti/Jurnas.com)

Kudus, Jurnas.com - Sebanyak 713 mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) dan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di 123 desa se-Kabupaten Kudus.

Pelepasan ratusan mahasiswa yang nantinya akan membantu Pemerintah Kabupaten Kudus dalam mevalidasi data stunting dan kemiskinan ekstrem ini dilakukan oleh Pj Bupati Kudus, Hasan Chabibie, pada Selasa (11/6) lalu.

Hasan mengatakan data stunting, kemiskinan ekstrem, dan pengangguran merupakan isu nasional. Oleh karena itu, pihaknya menggaet perguruan tinggi untuk mendapatkan data yang lebih komprehensif di lapangan, guna dijadikan acuan kebijakan selanjutnya.

"Dengan keberadaan 535 mahasiswa dari IPDN dan 178 dari UMK di seluruh Kabupaten Kudus, kita harapkan mempercepat akurasi data maupun fakta-fakta lapangan terkait beberapa isu tersebut," kata Hasan.

"Sehingga nanti pada saat kita bikin program-program ke depan, entah jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang, berdasarkan dari informasi yang sangat akurat," dia menambahkan.

Berbeda dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menggunakan metode sampling, pemutakhiran data yang dibantu oleh para mahasiswa KKN-Tematik ini dilakukan dari rumah ke rumah (door-to-door) selama hampir satu bulan.

"Contohnya saja di Desa Japan. Di desa ini ada 10 orang. Masa iya 21 hari 10 orang satu desa enggak selesai? Mereka setiap hari ketemu warga, ketemu di jalan, mengobrol dengan kepala desa, dengan RT, dengan RW," ujar Hasan.

Hasan juga berpesan kepada para mahasiswa KKN-Tematik supaya tetap menghormati adat-istiadat masyarakat setempat. Karena itu, dia menekankan penggunaan ponsel untuk hal-hal yang bersifat positif.

"Kita sering dengar cerita, ada KKN yang bersinggungan dengan masyarakat karena tidak bijak menggunakan perangkat smartphone. Alih-alih menghasilkan sesuatu yang bermanfaat malah jadi bumerang dan pada akhirnya nama baik perguruan tinggi jadi taruhan," kata dia.

Sementara itu, Rektor UMK, Prof. Dr. Ir. Darsono, mengajak 178 mahasiswa UMK yang akan menjalani KKN-Tematik di 38 desa dan sembilan kecamatan di Kabupaten Kudus, untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Apalagi, kolaborasi dengan mahasiswa IPDN diyakini akan memberikan pengalaman baru.

"Satu hal pesan kami adalah jaga nama baik universitas. Komunikasikan segala hal yang berkenaan dengan hal-hal yang perlu dikomunikasikan, jangan diselesaikan dengan cara sendiri yang dapat mengakibatkan efek yang tidak baik," ujar Prof. Darsono.

KEYWORD :

KKN-Tematik Kabupaten Kudus Kampus UMK IPDN




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :