Sabtu, 23/11/2024 08:57 WIB

Bedah Telerobotik, Langkah Kemenkes Isi Kekurangan Dokter di Daerah

Kemenkes mendorong pengembangan bedah telerobotik (telerobotic surgery) sebagai langkah untuk mengisi kekurangan dokter spesialis, karena dapat dioperasikan dari jarak jauh, meskipun dengan jumlah dokter yang terbatas

Konferensi pers Road to Urological Association of Asia (UAA) Congress 2024, di Jakarta, Rabu (Foto: Ist/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, rasio dokter di Indonesia masih rendah, sehingga banyak derah-daerah di Indonesia masih mengalami kekurangan tenaga medis terkhusus dalam bidang bedah bagi pasien penyakit urologi.

Untuk itu, Kemenkes mendorong pengembangan bedah telerobotik (telerobotic surgery) sebagai langkah untuk mengisi kekurangan dokter spesialis, karena dapat dioperasikan dari jarak jauh, meskipun dengan jumlah dokter yang terbatas.

"Telerobotic surgery menguntungkan untuk mengisi kekurangan dokter spesialis bedah dan menghilangkan hambatan geografis," kata Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono dalam Konferensi pers Road to Urological Association of Asia (UAA) Congress 2024, di Jakarta, Rabu (19/6/2024).

"Sehingga dapat membantu para dokter bedah dan pasien di daerah terpencil agar dapat memiliki akses ke prosedur bedah terbaru," ujar Wamenkes.

Sementara itu, President Elect of the UAA dr. Ponco Birowo mengatakan, persoalan yang dihadapi Indonesia mengenai tenaga kesehatan ialah bukan hanya jumlah dokter yang masih rendah, tetapi juga distribusi dokter yang kurang oprimal.

Dengan adanya telerobotik ini, maka bisa menjadi salah satu langkah untuk mengurangi permasalahan terkait kekurangan dokter spesialis bedah. Dengan adanya telerobotik, maka satu dokter bisa melakukan bedah di berbagai tempat dari jarak jauh.

"Dengan telerobotik ini bisa mengurangi permasalahan itu," kata dr. Ponco.

Kemudian dr. Ponco mengatakan, harapannya Indonesia dapat menjalankan bedah secara mandiri, yang tentu dapat bermanfaat dan juga menjadi upaya meningkatkan kualitas hidup pasien di Indonesia.

Terkait dengan hal itu salah satu upaya yang dapat dilakukan ialah dengan mengembangkannya melalui pendekatan kongres UAA ke-21 2024 yang akan dilaksanakan di Bali pada (5-8/9/2024).

Sebagai informasi, uji coba bedah telerobotik pertama kali dilakukan Kemenkes bertepatan dengan Kunjungan Kerja Presiden Republik Islam Iran ke Indonesia pada 2023 lalu.

Telerobotic surgery adalah proses yang kompleks, ada beberapa persyaratan utama terkait perangkat keras, fungsionalitas, dan teknis streaming/internet.

Sistem ini mampu menerima dan mengubah data bedah secara real-time, memungkinkan ahli bedah untuk mengoperasi sambil duduk di konsol pada jarak jauh, dan melihat bidang bedahnya pada gambar 3D di layar.

KEYWORD :

Kementerian Kesehatan Dante Saksono Harbuwono Bedah Telerobotik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :