Jum'at, 05/07/2024 00:10 WIB

Tingkatkan Produksi Pangan, Kementan Genjot Pompanisasi di Malinau

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan, menyampaikan bahwa pompanisasi harus dilakukan secara masif.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Kapuslatan) BPPSDMP, Kementan, Muhammad Amin saat melakukan monitoring diterimanya alat mesin pompa oleh Kelompok tani melalui Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kab. Malinau, pada Senin (Foto: Kementan)

Malinau, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggenjot program pompanisasi di berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya  di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara).

Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi dampak kekeringan panjang terhadap lahan pangan, memperluas areal tanam, dan meningkatkan produksi pertanian, khususnya padi.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan, menyampaikan bahwa pompanisasi harus dilakukan secara masif.

"Saya selalu sampaikan bahwa sekarang kita perlu pompanisasi untuk memenuhi air dari sungai ke sawah. Mengapa? mustahil kita lolos dari krisis pangan kalau solusi cepat ini tidak kita lakukan," ujar Mentan Amran.

Mentan menambahkan, jangan sampai antisipasi kekeringan terlambat dan berakibat Indonesia mengalami konflik sosial karena tidak mampu menyediakan pangan rakyat secara cukup.

"Ingat saat ini ada 50 negara yang mengalami kelaparan. Jangan sampai kita mengalami hal yang sama," ujar Mentan Amran.

Hal senada disampaikan Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi.

Ia mengatakan, seluruh pemangku kepentingan harus bahu membahu meningkatkan produksi padi, di antaranya dengan memaksimalkan dan mengakselerasi pompanisasi.

Disebutkan pompanisasi dapat menjadi solusi cepat untuk meningkatkan produksi padi, terlebih ketika menghadapi musim kemarau.

"Masalahnya tadah hujan jika kemarau airnya tidak ada. Karenanya kita genjot pompanisasi untuk meningkatkan produksi," ujar Dedi.

Untuk itu, BPPSDMP Kementan turut mengawal dan mengakselerasi kegiatan Upaya Khusus penambahan areal tanam (PAT) melalui bantuan pompanisasi, seperti yang baru-baru ini dilakukan di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara).

Hal tersebut juga dipertegas oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Kapuslatan) BPPSDMP, Kementan, Muhammad Amin saat melakukan monitoring diterimanya alat mesin pompa oleh Kelompok tani melalui Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kab. Malinau, pada Senin (1/7/24).

Dalam kesempatan itu, Amin menyampaikan bahwa dunia saat ini menghadapi krisis pangan global. Untuk menghadapi kondisi tersebut, kata Muhammad Amin, Kementan melakukan langkah-langkah strategis melalui program PAT dengan dukungan pompanisasi.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, pompa air tersebut akan sangat membantu petani untuk memastikan pasokan air yang cukup, sehingga mampu meningkatkan produksi dan produktivitas padi.

Karena itu, Muhammad Amin meminta kepada para petani yang mendapatkan bantuan pompa air agar segera mengoperasikan dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.

"Diharapkan kelompok tani yang ada di Kab. Malinau yang mendapatkan bantuan pompa tersebut agar segera memasang pompa dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya bantuan tersebut untuk menambah area tanam dalam meningkatkan produksi padi," ujarnya.

"Dengan adanya bantuan pompa ini, diharapkan Kabupaten Malinau dapat meningkatkan produktivitas pertanian mereka, sehingga kesejahteraan petani pun meningkat," ujar Muhammad Amin.

Turut hadir bersama Kapuslatan, Kepala Dinas Pertanian Kab. Malinau, dan Pasiter Kodim TNI.

KEYWORD :

Kementerian Pertanian Pompanisasi BPPSDMP Kementan Muhammad Amin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :