Jum'at, 05/07/2024 23:01 WIB

AII dan BPDPKS Kerjasama Atasi Kendala Komersialisasi Hasil Riset Sawit

AII dan BPDPKS bantu para inventor atasi kendala komersialisasi hasil riset terkait sawit.

AII bersama BPDPKS Kerjasama Atasi Kendala KOmersialisasi Hasil Riset Sawir. (Foto: Jurnas/Ist).

Jakarta, Jurnas.com- Asosiasi Inventor Indonesia (AII) bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) membantu para inventor dalam mengatasi kendala komersialisasi hasil riset, terutama yang berkaitan dengan sawit.

Ketua Umum AII Didiek Hadjar Goenadi mengatakan, Asosiasi Inventor Indonesia (AII) menjembatani dan mempertemukan inventor inovasi sawit dan calon investor sehingga hasil riset dan inovasi dapat dikomersialisasikan dan digunakan untuk memajukan industri sawit di Tanah Air.

"Kami memperkuat kemampuan para inventor dalam menciptakan invensi. Kami juga membekali mereka dengan kemampuan memasarkan invensinya," kata Ketua Umum Asosiasi Inventor Indonesia (AII) Prof. Didiek Hadjar Goenadi, di Jakarta, Selasa (2/7/2024).

Ditambahkan Didiek, kerja sama antara BPDPKS dan AII dalam melakukan valuasi dan komersialisasi Teknologi Hasil Riset Kelapa Sawit sudah dimulai sejak 2021-2022. Kegiatan yang didanai oleh BPDPKS ini kemudian dilanjutkan dengan kerja sama tahap kedua pada 2022-2023.

Pada GRS 2021-2023, ada 16 invensi yang siap dikomersialisasikan, dan sebagian besar merupakan hasil riset dari perguruan tinggi. Contohnya, Pengembangan Mixed Matrix Membrane Berbasis Karbon Tertemplat Zeolit (KTZ) untuk Proses Pemisahan CO2 dari Biogas Palm Oil Mill Effluent dari LPPM ITS.

Selain itu, ada juga invensi dari Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) UI, LPPM ITB, UGM, Institut Teknologi PLN, Unair, IPB, dan Unila.

"Jadi ada 16 invensi yang lolos dengan kesiapan teknologi yang tinggi dan siap untuk dikomersialisasikan," ungkapnya.

Menurutnya, misi ini dilakukan melalui serangkaian kegiatan, mulai dari valuasi hingga promosi kepada industri yang potensial, terutama dengan core business yang sesuai dengan jenis invensi yang dihasilkan para inventor.

Selain itu, Direktur Penyaluran Dana BPDPKS Zaid Ibrahim mengatakan bahwa sawit merupakan komoditas nasional yang membutuhkan penelitian dan pengembangan. "Oleh karena itu, kami mengalokasikan dana besar untuk penguatan riset yang digunakan untuk mendukung pengembangan industri sawit yang berkelanjutan," jelas Zaid.

Melalui GRS, pihaknya mendanai 346 perjanjian kerja sama riset termasuk dengan perguruan tinggi dan lembaga penelitian yang melibatkan 122 peneliti. Selain itu, pihaknya juga mengadakan lomba riset tingkat mahasiswa secara berkala.

"Sampai saat ini, ada 243 publikasi ilmiah yang sudah didaftarkan dan delapan buku yang sudah dicetak. Hasil ini akan kami integrasikan dengan BRIN sehingga bisa diakses oleh publik," urainya.

"Kami harap publikasi ilmiah meningkat, terutama untuk diseminasi penelitian dan pengembangan sawit," lanjutnya.

Bagi BPDPKS, kerja sama dengan AII ini mempercepat hilirisasi hasil riset (terutama teknologi) yang didanai BPDPKS agar dapat dimanfaatkan oleh industri. Hal ini bertujuan untuk mendukung pembangunan industri kelapa sawit nasional yang tangguh di pasar global.

KEYWORD :

BPDPKS AII Sawir Hasil Riset




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :