Emmanuel Macron (foto: New York Times)
Paris – Nama Emmanuel Macron akan menjadi bahan perbincangan selama beberapa hari ke depan. Di usia ke-39, ia sukses duduk sebagai Presiden Prancis termuda, mengalahkan pesaingnya Marine Le Pen. Macron memenangi 66,1 persen suara, sedangkan Le Pen hanya 33,9 persen.
Selain didaulat sebagai presiden termuda, ternyata Macron punya sejarah unik. Lahir di Amiens, 21 Desember 19977, Macron berada di tengah-tengah keluarga yang mencintai literasi. Ayahnya, Jean-Michel Macron merupakan seorang profesor Neurologi di Universitas Picardy. Sedangkan neneknya adalah kepala sekolah, dan sempat mengasuh Macron selama beberapa tahun.
Macron mengawali pendidikan Lycee La Providence in Amiens. Lalu, saat masuk ke jenjang universitas ia mengambil jurusan filsafat di Universitas Paris-Ouest Nanterre La Defense. Pasca kuliah, Macron tak langsung terjun ke dunia kerja. Ia menjadi asisten Paul Ricoeur, seorang ahli hermenetik yang karyanya diakui di seluruh belahan dunia.
Sebagai asisten, Macron rajin membantu Ricoeur menyunting karya-karyanya. Tercatat, La Memoire, I’histoire, dan I’oubli pernah digarap oleh Macron, sebelum akhirnya ia memutuskan terjun ke politik kali pertama pada 2004 silam.
Moncernya perjalanan politik Macron sudah terlihat sejak awal. Di usia 27 tahun, ia sudah menjabat sebagai Inspektur Keuangan di Kementerian Ekonomi Prancis, sejak 2004 hingga 2008. Tak lama kemudian Macron meninggalkan pemerintahan, dan berbelok menjadi bankir investor di Rothschild & Cie Banque.
Sebagai kader Partai Sosialis, Macron mulai ditawari sebagai Menteri Ekonomi, Industri dan Data Digital pada 26 Agustus 2014, saat pemerintahan dipegang oleh Presiden Hollande. Selang tiga tahun kemudian, ia bersaing dengan Le Pen dalam pemilihan presiden periode 2017-2022.
Prancis Emmanuel Macron Sejarah