Gelandang Chelsea, Moises Caicedo dikawal pemain MU, Antony (Foto: Goal)
London, Jurnas.com - Gelandang Chelsea, Moises Caicedo, menyalahkan strategi yang diterapkan mantan manajer Mauricio Pochettino, sehingga dirinya dicap sebagai salah satu pembelian gagal di bursa transfer.
Caicedo didatangkan The Blues dari Brighton & Hove Albion pada musim panas lalu, bersama Nicolas Jackson, Romeo Lavia, dan Christopher Nkunku dengan jumlah transfer memecahkan rekor Liga Inggris.
Meski telah mendatangkan sederet pemain potensial, Chelsea gagal tampil konsisten. Malah, klub London di bawah asuhan Pochettino, hanya mampu finis di urutan ke-6 di klasemen akhir, serta gagal lolos ke Liga Champions musim depan.
Chelsea Sepakati Kontrak Joao Felix hingga 2030
Kini, Caicedo yang sebelumnya kerap mendapatkan kritik atas penampilannya, menjelaskan perbedaan strategi antara Brighton dan Chelsea. Strategi yang diterapkan Pochettino, menurut dia, membuat dia kesulitan karena dituntut selalu berlari.
"Di Brighton, semuanya taktis, hanya dengan bola; taktis, taktis, taktis. Dan di Chelsea, semuanya berlari, berlari, berlari dan itu sangat sulit bagi saya," kata Caicedo dikutip dari Goal pada Senin (8/7).
"Bersama Chelsea, saya selalu berlari sedikit lebih banyak dan bersama Brighton kami hampir selalu menguasai bola, bersama Chelsea permainannya berbeda dan kami harus berlari lebih banyak," dia menambahkan.
Musim depan, Chelsea akan bermain bersama manajer baru, Enzo Maresca, yang sukses mengantarkan Leicester City kembali ke Liga Inggris. Caicedo berharap Maresca dapat menjadi titik balik karirnya di Stamford Bridge.
Chelsea Kembali Coret Sterling untuk Laga UECL
Chelsea Moises Caicedo Liga Inggris Mauricio Pochettino
