Minggu, 22/12/2024 18:55 WIB

Airbag Bermasalah, BMW Recall 390.000 Mobil di AS

Recall ini karena apabila airbag meledak dapat mengakibatkan cedera serius hingga kematian

Airbag di Mobil BMW (Bimmer)

Jakarta, Jurnas.com- Pabrikan mobil premium BWM lakukan penarikan kembali alias recall 390.000 lebih kendaraan di Amerika Serikat (AS) karena dilengkapi dengan inflator airbag atau kantung udara yang dapat meledak.

Recall ini karena apabila airbag meledak dapat mengakibatkan cedera serius hingga kematian.

Diketahui bahwa inflator airbag yang telah disematkan dalam setir asli dan setir sport atau m-sport berasal dari Takata.

Jika inflator meledak, maka bisa mengakibatkan pecahan logam tajam mengenai pengemudi atau penumpang kendaraan lain yang bisa mengakibatkan cedera serius hingga kematian. Namun, BMW belum menerima laporan apa pun tentang kecelakaan atau cedera yang mungkin terkait dengan masalah ini.

National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) mencatat penarikan kembali 394.029 kendaraan mencakup sedan Seri 3 tertentu pada 2006-2011, yakni model 324i, 325i, 325xi, 328i, 328xi, 330i, 330xi, 335i, dan 335xi. Lalu Seri 3 Sportswagon pada 2006-2012, dengan model 325xi, 328i, dan 328xi), dan kendaraan sedan Seri 3 atau 335d pada 2009-2011.

Dealer BMW akan memeriksa dan mengganti modul kantong udara pengemudi seperlunya secara gratis.

Menurut NHTSA menukil TIME, kantong udara Takata telah meledak dan menewaskan 27 orang di AS, serta melukai 400 orang. Pengemudi BMW X3 2014 termasuk dalam salah satu korban meledaknya airbag. Ia terluka setelah kantong udara kendaraan itu meledak pada Oktober.

Diketahui, Takata juga mengeluarkan penarikan kembali untuk inflator kantung udara di luar AS awal tahun ini. Sejak 2019, Takata telah menarik kembali sebanyak 67 juta inflator hingga saat ini.

Beberapa produsen mobil telah mengeluarkan penarikan kembali untuk mobil yang dilengkapi dengan inflator kantung udara Takata yang cacat selama dekade terakhir.

KEYWORD :

BMW Recall Airbag




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :